Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Maruf Amin: Tak Boleh Mempertentangkan Pancasila dan Agama

Wapres Harap Nilai-nilai Agama Mampu Ciptakan Perdamaian

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan tidak boleh ada yang mempertentangkan Pancasila dan agama.

“Kita tidak boleh mempertentangkan Pancasila dan agama atau perintah memilih Pancasila atau al-Quran,” kata Ma’ruf saat hadir di acara bedah buku Darul Mitsaq: Indonesia Negara Kesepakatan, yang digelar secara daring, Senin (7/6), seperti dikutip dari Kompas.tv.

Ia mengatakan, Pancasila adalah dasar negara yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa. Kelima sila di dalamnya tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Bahkan, kata dia, sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa secara eksplisit menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang beragama dan menghormati keberadaan agama.

Oleh karena itu, tidak boleh ada yang mempertentangkan keduanya atau memilih salah satunya.

“Kita tidak boleh mempertentangkan Pancasila dan agama atau perintah memilih Pancasila atau al-Quran,” kata Ma’ruf saat hadir di acara bedah buku Darul Mitsaq: Indonesia Negara Kesepakatan, Pandangan KH Ma’ruf Amin yang digelar secara daring, Senin (7/6).

Wapres mengatakan, hubungan antara Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada dasarnya sudah selesai diperdebatkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers) yang di antaranya adalah ulama dan tokoh Islam.

Pada masa itu, para tokoh Islam sudah memberikan argumentasi tentang penerimaan mereka terhadap NKRI yang berideologi Pancasila.

Wapres juga mengingatkan bahwa umat Islam masih perlu penjelasan tentang hubungan antara Islam dan NKRI sebagai bentuk legitimasi keagamaan terhadap negara ini.

Penjelasan itu dibutuhkan agar gerakan-gerakan intoleran dapat dihindari.

Sementara hal terpenting untuk menangkal gerakan intoleran ini yaitu dengan pendekatan wasathiyyah, yakni konsep Islam moderat yang mengandung arti jalan tengah di antara dua sisi atau bentuk pemahaman.

Polemik terkait Pancasila dan al-Quran ini ramai diperdebatkan setelah muncul dalam tes wawasan kebangsaan (TKW) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.

 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *