Nasional
Lonjakan Kekerasan terhadap Perempuan 2024: Media Sosial Jadi Ruang Pelarian
Ahlulbait Indonesia – Di balik gemerlap dunia media sosial yang sering menampilkan kebahagiaan, tersembunyi jeritan pilu yang semakin keras terdengar sepanjang 2024. Hampir 2.000 kasus kekerasan terhadap perempuan terungkap, menghadirkan bayangan suram yang menuntut perhatian lebih serius. Dari rumah tangga hingga hubungan asmara yang berakhir pahit, laporan demi laporan terus bermunculan, mencerminkan realitas yang tak bisa lagi diabaikan.
Wakil Ketua Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Mariana Amiruddin, menyoroti Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) sebagai kasus yang paling dominan. “Kekerasan terhadap istri selalu menjadi yang terbanyak setiap tahun, sementara kekerasan oleh mantan pacar juga cukup tinggi,” ujarnya kepada PRO 3 RRI, Senin (30/12).
Ia juga mencatat adanya peningkatan laporan kekerasan seksual, yang sejalan dengan pemberlakuan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). “Undang-undang ini mendorong korban untuk lebih berani berbicara dan melaporkan kejadian yang mereka alami,” tambahnya.
Baca juga : Indonesia Kutuk Keras Serangan Zionis ke Rumah Sakit di Gaza Utara
Media sosial kini muncul sebagai saluran baru bagi perempuan untuk menyuarakan pengalaman mereka. “Sosial media memungkinkan korban meminta pertolongan dan mendapatkan dukungan lebih cepat,” jelas Mariana.
Namun, tidak semua laporan berakhir di jalur hukum. Banyak korban memilih penyelesaian damai atau mengatasi kasus KDRT melalui perceraian. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong penyelesaian kasus secara hukum.
Komnas Perempuan menegaskan pentingnya upaya pencegahan kekerasan. “Harapan kami adalah mencegah kekerasan, bukan hanya menangani setelah kejadian,” tegas Mariana.
Ia berharap tahun 2025 dapat menjadi momen penting untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan. “Kami ingin undang-undang yang ada diterapkan lebih efektif agar memberikan dampak nyata,” pungkasnya. []
Baca juga : JPPI: Kekerasan di Sekolah dan Pesantren Naik Drastis 2024