Nasional
Kemenkes: Varian Covid-19 India Lebih Berbahaya
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian terbaru Covid-19 yang ditemukan di India, lebih berbahaya dibandingkan varian lama.
Dua varian yang ditemukan di India, yakni B1617 dan B1618 memiliki kemampuan menular lebih cepat, sehingga mempengaruhi keparahan penyakit tersebut.
“Jadi mereka yang terpapar varian ini, mudah sekali jatuh ke gejala sedang dan berat, meski saat didiagnosis mereka hanya mengalami gejala ringan. Selain itu, varian B1617 dan B1618 ini juga diklaim dapat memengaruhi alat diagnostik seperti menurunkan sensitivitas pemeriksaan PCR. Tapi kita masih menunggu konfirmasi dari WHO,” kata Nadia, seperti dikutip dari Okezon.com.
Ia mengaku, saat ini pemerintah melalui Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya pencegahan agar Covid-19 varian India ini tak menyebar di Tanah Air.
Nadia juga menambahkan, bahwa saat ini Kemenkes masih menunggu hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengetaui apakah vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah saat ini mampu meminimalisir potensi penularan varian tersebut.
“Kita masih nunggu kajian lebih lanjut dari WHO. Sejauh ini, kedua varian virus Covid-19 asal India itu belum terbukti mempengaruhi efikasi dari vaksin. Artinya, vaksin yang ada masih cukup memberikan proteksi kepada kita untuk melawan virus tersebut,” ujar Nadia.
Seperti diketahui, beberapa pekan lalu, India dilanda Tsunami Covid-19 dengan rekor kenaikan jumlah kasus per hari mencapai ribuan kasus. Salah satunya pada Kamis (22/4), jumlah kasus per hari di India mencapai 314 834 kasus. Lonjakan ini menjadi rekor lonjakan tertinggi di dunia.
Situasi itu tentu saja membuat pemerintah Indonesia waspada dan mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan untuk mencegah varian India menyeberang ke Indonesia.