Nasional
Kemenkes Prediksi Bulan Depan Kasus Covid-19 Meningkat
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak peningkatan kasus Covid-19 pasca libur lebaran akan terjadi pada akhir Juni hingga Juli 2021.
“Kita memprediksi peningkatan kasus atau akan sampai dengan 5 sampai 7 minggu ke depan. Artinya sampai akhir Juni, dan awal Juli itu kita akan mendapatkan puncak kasus,” kata Juru Bicara Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi dalam dialog di MNC Trijaya FM, Kamis (17/6), seperti dikutip dari Sindonews.
Pemudik pada libur lebaran, kata Nadia, berkontribusi membuat lonjakan kasus Covid-19 kian meningkat. Pasalnya, masih ada 5-6 juta orang mudik pada libur lebaran.
“Itu adalah estimasi bahwa mengapa mobilitas itu terjadinya ya. Jadi sekitar 5 sampai 6 juta orang melakukan perpindahan dari Kota satu ke kota lainnya ya, yang sangat berkontribusi (lonjakan kasus),” kata Nadia.
Ia menambahkan, potensi kenaikan kasus di Pulau Jawa kemungkinan bisa semakin tinggi. Sebab, lanjutnya, jika berbicara mudik, maka Pulau Jawa yang mendapat doble mobilitas dan interaksi.
“Jadi kalau kita berbicara mudik ada yang ke Sumatera ada yang ke Jawa ya. Di Jawa itu mendapat dua ya, satu mudik, kemudian ada arus balik juga. Jadi dobel mobilitas dan interaksi antar orang itulah ya yang kemudian tentunya sangat berkontribusi,” tutur Nadia.
Namun, ujar Nadia, puncak kasus COVID-19 pasca lebaran ini dapat ditekan dan dilandaikan kurvanya. “Nah, tentunya puncak kasus itu masih bisa kita tekan ya, artinya kita bisa melandaikan kurva ya. Bagaimana mengatasi pandemi melandaikan kurva. Ini yang terus kita atasi.”
Sejumlah upaya yang dapat dilakukan, menurut Nadia, adalah menerapkan PPKM Mikro, mengevaluasi kapan daerah harus melakukan mikro lockdown.
“Jadi memang betul-betul melakukan PPKM mikro, melakukan evaluasi, kapan harus melakukan mikro lockdown atau pengetatan tertentu, ini harus dilakukan berdasarkan analisa daerah per daerah,” pungkasnya.