Nasional
Kemenkes: Meski Endemi, Virus Covid-19 Tidak Hilang
Kemenkes: Meski Endemi, Virus Covid-19 Tidak Hilang
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan, COVID-19 tidak mungkin hilang, namun keberadaanya sudah tidak membahayakan seperti dulu.
Hal tersebut disampaikan Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Ngabila Salama dalam acara gelar wicara terkait subvarian COVID-19 Omicron Pirola, yang dilakukan secara daring di Jakarta, Jumat (15/9), dilansir Antaranews.
“Covid tidak mungkin hilang, tapi sudah tidak membahayakan seperti dahulu,” katanya.
Ia menambahkan, status endemi COVID-19 di Indonesia saat ini bukan berarti menandakan virusnya hilang, namun seperti halnya influenza, virus tetap ada hingga sekarang.
Sehingga, gejala umum COVID-19 seperti batuk, pilek, dan demam masih dapat dirasakan, meskipun dampaknya tidak separah ketika pandemi COVID-19 merebak di seluruh dunia.
Baca juga : Menag Kaji Usulan Haji Sekali Seumur Hidup
“Namun, hal tersebut bukan berarti dapat diremehkan, masyarakat perlu mewaspadai lonjakan kasus yang terjadi 4-6 bulan sekali,” ujarnya yang juga merupakan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta itu.
Ngabila menjelaskan, lonjakan kasus dapat terjadi, karena subvarian omicron merupakan subvarian COVID-19 yang lebih mudah berpindah-pindah antarmanusia, dan berpotensi untuk melakukan mutasi genetik di setiap perpindahannya.
“Mutasi itu sangat bisa terjadi, terlebih kepada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, juga pasien dengan komorbid,” jelasnya.
Karena itu, Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap virus COVID-19 meskipun sudah tidak dalam fase pandemi.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, serta melakukan tes PCR di Puskesmas terdekat jika melakukan kontak dengan seseorang yang terkonfirmasi terkena virus COVID-19.
“Jangan lupa untuk melengkapi dosis vaksin, meskipun vaksinasi tidak mencegah penyakit, tapi vaksinasi mencegah dari keparahan dan kematian akibat COVID-19,” kata Ngabila Salama.
Baca juga : Indef: Wacana Pajak Judi Online Menyesatkan