Nasional
Kemenkes Berharap Indonesia Segara Lewati Periode Dominan Omicron
Kemenkes Berharap Indonesia Segara Lewati Periode Dominan Omicron
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian kesehatan Siti Nadia Tarmizi berharap Indonesia bisa segera melewati periode dominasi varian Omicron. Terutama karena indikator-indikator perbaikan dalam penanganan Covid-19 seperti bed occupancy rate (BOR) nasional mulai menunjukkan penurunan sejak 26 Februari tersebut dan positivity rate juga menurun.
“Tapi, kita harus terus waspada dengan senantiasa mematuhi protokol kesehatan,” katanya, seperti dilansir Tempo.co.
Dari catatan Kemenkes pada pekan terakhir Februari 2022 terpantau terus menunjukkan tren perbaikan. Kasus harian turun menjadi 34.976 pada Minggu, 27 Februari, dari kasus sehari sebelumnya, yakni di 46.643 pada 26 Februari.
Penurunan kasus konfirmasi ini terjadi meski tren pemeriksaan (testing) terus dipertahankan di level 400-500 ribu per harinya. Pada 26 Februari, spesimen yang diuji tercatat mencapai 491.130.
Baca juga : Menyambut Era AI, Pakar: Buat Transformasi Pendidikan Menarik
Angka ini sedikit lebih tinggi dibanding 25 Februari lalu yang mencatat 484.532 spesimen. Sementara itu positivity rate pada 26 Februari turun menjadi 15,91 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat 17.93 persen.
Nadia mengatakan, langkah-langkah penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah terus diperbarui mengikuti basis data dan kasus di lapangan. Pendekatan ilmiah ini, menurutnya, membuat ruang improvisasi agar taktik penanganan lebih cepat dan efisien.
Pemerintah juga mengurangi interval vaksinasi dosis primer dan lanjutan menjadi 3 bulan bagi lansia dan masyarakat umum usia di atas 18 tahun. Sebab, gejala terparah dan risiko meninggal bagi yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sangat tinggi.
Nadia menekankan cakupan vaksinasi lengkap harus dipercepat untuk memberikan ketahanan bagi masyarakat Indonesia secara luas.
“Kelompok-kelompok yang perlu mendapatkan perhatian adalah golongan lanjut usia dan mereka yang memiliki riwayat komorbid,” kata Nadia.
Baca juga : Epidemiolog UI Sebut Indonesia Siap Akhiri Darurat Covid-19