Ikuti Kami Di Medsos

Dunia Islam

Kemenag Siap Ujicoba Sistem Peringatan Dini Konflik Keagamaan

Kepala Balai Diklat Jakarta Nurudin menyampaikan bahwa progres pembangunan Sistem Peringatan dan Respon Dini konflik Keagamaan (M-Harmoni) sudah siap untuk diujicobakan. Program ini sendiri berada dibawah tanggung jawab Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI.

“M-Harmoni merupakan singkatan dari Manajemen Harmoni. Sistem ini diproyeksikan sebagai salah satu pilar bagi pengembangan sistem yang lebih luas, yaitu sistem pengelolaan kerukunan umat beragama di Indonesia,” kata Nurudin saat beraudiensi dengan Sekjen Kemenag Nizar Ali, di Jakarta, Rabu (06/01), seperti dikutip dari laman Kemenag.go.id.

“Pembangunan sistem manajemen kerukunan ini sejalan dengan program prioritas Kemenag yang juga masuk dalam Renstra Kemenag,” tambahnya.

Nurudin berharap program ini bisa diimplementasikan pada tahun 2021. Karena penyiapan aplikasi untuk diujicoba sudah bisa digunakan di seluruh Indonesia.

“Kita ingin sama-sama mensukseskan program pembangunan kerukunan umat beragama melalui sistem ini. Setjen menjadi leading sector terkait pembangunan sistem ini,” kata Nurudin.

Sementara itu, Sekjen Kemenag Nizar Ali menyampaikan bahwa secara institusi menyambut baik program ini. “Ini penting, dan inline dengan kebijakan Menteri Agama,” katanya.

Nizar menambahkan bahwa untuk penyempurnaan aplikasi ini, perlu dilakukan ujicoba di beberapa Kabupaten/Kota hingga Provinsi agar terlihat gambaran situasional potensi konflik, baik di Kemenag Pusat, wilayah hingga daerah.

“Satuan terkecil itu di kecamatan. Oke. Program ini jalan saja. DKI dan Jabar, bisa sebagai wilayah ujicobanya. Dan bisa dipercepat, dan butuh kecermatan dalam aplikasi ini. Kalau sudah diuji coba oleh ahlinya, aplikasi sudah oke, harus ada praktik atau piloting, ujicoba di beberapa kabupaten. Kalau sudah klir, bisa diseminasikan di daerah lain,” papar Nizar.

Nizar menekankan pentingnya ujicoba ini. Prosesnya, lanjut Nizar, harus dicermati betul oleh SDM yang mempunyai keahlian di bidang IT dan orang lapangan, karena ini terkait kerukunan.

“Di sinilah pentingnya teman-teman lapangan. Sebab, sistem itu menyesuaikan kondisi di lapangan. Dan terakhir finishing lapangan dan sistem IT nya, untuk mendeteksi kerawanan konflik di lapangan,” kata Nizar.

Ia berharap bulan depan sudah pada level finalisasi sistem. Sehingga pada Maret nanti sudah bisa ujicoba sistem.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *