Nasional
Kemenag Buat Tiga Opsi Pelaksanaan Ibadah Haji 2021
Pandemi Covid-19 yang belum usai memaksa Kementerian Agama menyiapkan beberapa opsi terkait keberangkatan jemaah haji 2021 (1442 Hijriah). Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, ada tiga opsi yang disiapkan pada pelaksanaan haji tahun ini.
“Kami menyiapkan tiga opsi. Pertama, kuota penuh. Kedua, kuota terbatas. Ketiga, tidak memberangkatkan jamaah haji,” kata Yaqut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, Selasa (19/1), seperti dilansir Kompas.com.
Meski demikian, Menag mengatakan, pemerintah tetap bekerja menyiapkan opsi pertama, yaitu jamaah haji berangkat dengan kuota penuh.
“Kami berharap wabah segera berakhir sehingga penyelenggaraan ibadah haji 1442 Hijriah bisa berjalan normal seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Terkait jemaah haji yang berangkat pada 2021 ini, Menag menerangkan bahwa mereka adalah yang berhak berangkat pada 2020 dan tak melakuan pembatalan keberangkatan haji.
“Yang diberangkatkan adalah jamaah haji yang berhak berangkat tahun 1441 Hijriah atau 2020 Masehi yang telah melunasi Bipih atau yang belum sempat melunasi Bipih serta tidak melakukan pembatalan hajinya,” jelas Yaqut.
Menag menambahkan bahwa saat ini, Kemenag telah melakukan beberapa mitigasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2021.
Kemenag terus berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi untuk mendapat informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji dan kuota haji 2021. Berikutnya, Kemenag membentuk tim manajemen krisis haji.
“Tim tersebut mulai aktif bekerja pagi tadi dengan melakukan analisis dan merumuskan skema dan mitigasi haji,” katanya.
Selain itu, Kemenag juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pengadaan vaksin Covid-19 untuk para jemaah haji, jemaah umrah, dan petugas haji.