Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Kemenag Berharap Pesantren Jadi Prioritas Penerima Vaksin

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dir PD Pontren) Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur mengaku setuju jika pesantren juga jadi prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Sebab, ujarnya, pesantren melakukan pembelajaran tatap muka meski di lingkungan terbatas.

“Saya setuju kalau pesantren diprioritaskan (mendapat vaksin Covid-19),” kata Waryono, seperti dikutip Republika, Kamis (14/1).

Menurutnya, pesantren juga pantas diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin. Sebab, pesantren sebagai salah satu kelompok masyarakat komunal, melakukan pembelajaran tatap muka meski tertutup dalam lingkungan terbatas.

Di saat pandemi ini, pesantren merupakan salah satu tempat yang rentan menjadi klaster penyebaran Covid-19. Kendati, Waryono tak menampik bahwa banyak juga tempat lain yang sangat rentan menjadi klaster penyebaran Covid-19. Buktinya ada darurat nasional di Malaysia dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di Jawa dan Bali.

Sebelumnya, akhir tahun lalu, Satkor Covid-19 Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencatat sekitar 110 pesantren terpapar Covid-19. Namun jumlah itu dari awal masa pandemi Covid-19, di mana sebagian besar di antara mereka kini sudah terbebas.

RMI PBNU juga tahun lalu (8/11/2020) mencatat 207 kiai dan nyai yang wafat dengan dugaan kuat akibat Covid-19.

Seperti diketahui program vaksinasi Covid-19 dimulai Rabu (13/1) kemarin. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin. Pemerintah selanjutnya menetapkan tenaga kesehatan (nakes) sebagai prioritas untuk tahap awal program vaksinasi.

Para penerima vaksin Covd-19 tahap pertama telah mendapatkan SMS pemberitahuan sejak 21 Desember 2020. Sehingga, bagi para nakes sebagai prioritas sudah dapat mengecek status dirinya apakah termasuk penerima vaksin tahap pertama atau tidak.