Nasional
Kemen PPPA: Korban Kekerasan Perempuan Didominasi Anak-anak
Kemen PPPA: Korban Kekerasan Perempuan Didominasi Anak-anak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat bahwa korban kekerasan terhadap perempuan yang terjadi selama Juli-Desember 2021, lebih dari separuhnya adalah anak-anak, yaitu 0-18 tahun.
“Kalau kita bandingkan antara anak-anak dan dewasa data yang terlaporkan itu lebih banyak anak-anak. 52,59 persen itu adalah korbannya adalah anak usia 0-18 tahun,” kata Kepala Biro Data dan Informasi KPPPA, Dr. Lies Rosdianti dalam pemaparan data secara daring, Senin (5/9) dalam forum pemaparan data gabungan yang melibatkan Titian Perempuan Forum Pengada Layanan (FPL), Simfoni PPA, Sintaspuan Komnas Perempuan (KP), dilansir Tirto.id.
Baca juga : BNPT: Ramadhan, Momen Memupuk Toleransi Mantan Napiter
.Jika dilihat dari segi pendidikan, Lies mengatakan mayoritas korban berpendidikan SMA. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh pengetahuan tingkat kekerasan yang sudah dimiliki pada jenjang pendidikan tersebut.
“Dilihat dari pendidikannya, data yang tertinggi atau yang dominan, korban itu berpendidikan SMA. Kemungkinan juga disebabkan karena pengetahuan atau literasi mereka terhadap kekerasan berbasis gender sudah lebih baik, sehingga mereka sadar untuk melaporkan apa yang dialaminya,” katanya.
Lies menambahkan jenis kekerasan tertinggi berdasarkan gabungan data tiga lembaga tersebut adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Kekerasan yang dialami perempuan itu persentasenya sekitar 38,77 persen itu adalah kekerasan dalam rumah tangga. Kemudian tempat kejadiannya yang paling besar itu terjadi di rumah tangga,” katanya.
Untuk pelaku, data 3 lembaga juga mencatat bahwa mayoritas pelaku berusia produktif yaitu 17-54 tahun.
“Karakteristik pelaku, kalau dilihat dari umur memperlihatkan kelompok umur tertinggi pelaku ada pada rentang usia produktif, 17-54 tahun,” papar Lies.
Tiga lembaga tersebut mencatat total korban kekerasan terhadap perempuan dalam periode Juli-Desember 2021 adalah 12.701 korban dalam laporan Simfoni PPA, 2.043 dalam laporan Sintas Puan KP dan 758 korban dalam laporan Titian Puan FPL.
Baca juga : MER-C Sayangkan Jokowi Ragu Tolak Timnas “Israel”