Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Kado Tahun Baru untuk KPI

IMG_9132JAKARTA-Masyarakat dari berbagai elemen, yang menamakan diri Gerakan Frekuensi Milik Publik (FMP), pada hari ini Kamis (16/1/2014), melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Harmoni, Jakarta Pusat.

Long march dilakukan dalam upaya menuntut ketegasan KPI untuk menghukum stasiun televisi yang berpihak kepada afiliasi politik pemiliknya.

Aksi ini digelar dilatarbelakangi oleh sikap KPI yang absen dalam membela kepentingan publik. Padahal, penyalahgunaan frekuensi yang kian marak terjadi di televisi kita dalam bentuk iklan, berita, atau program hiburan, baik secara terang-terangan maupun terselubung. Taruh saja Aburizal Bakrie dan Partai Golkar di TV One dan ANTV; Surya Paloh dan Partai Nasdem di Metro TV; Wiranto dan Hary Tanoe dari Partai Hanura di RCTI, MNC TV, dan Global TV; hingga TVRI—TV publik kita—yang juga pernah menjadi etalase beberapa partai politik seperti Demokrat, PAN, dan Golkar.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI), salah satu elemen yang tergabung dalam FMP, diwakili oleh Dhandy Laksono. Dalam aksi tersebut, Dhandy menyerukan dalam orasinya di depan gedung KPI agar tayangan televisi dikembalikan kepada rakyat, selaku pemilik sah frekuensi. Dia juga menyampaikan, bahwa frekuensi adalah gelombang elektromagnetik yang dikuasai oleh negara dan dalam undang-undang akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan kemaslahatan umum.

Selain itu, FMP juga menyerahkan sebuah kado berisikan 3.500 tanda tangan sebagai simbolisasi pernyataan bahwa KPI selama ini tidak bekerja.

Di akhir aksinya, FMP menuntut komitmen pihak KPI untuk  ‘menghukum’ stasiun televisi yang selama ini telah terbukti nyata menyalahgunakan frekuensi publik.

Sebagai tanda keseriusannya, FMP berjanji akan kembali lagi untuk menagih komitmen itu pada akhir bulan (31/1/2014) nanti. (Abdul Malik/Yudhi)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *