Nasional
Dr. Joserizal: Zionis dan ISIS Satu Kesatuan
Palestina masih membara. Zionis Israel masih menebar angkara di bumi Gaza. Nyawa-nyawa tak berdosa penduduk Gaza terus melayang, berjumpa kesyahidan diberondong mesiu dan rudal-rudal pesawat Israel.
Dukungan dan solidaritas atas penderitaan Palestina di seluruh dunia semakin marak di mana-mana. Penderitaan warga Gaza yang tak berkesudahan ini pula yang membuat acara Halal bi Halal dan Silaturahmi Idul Fitri Syawal 1435 H Badan Kontak Majelis Taklim (BMKT) mengusung tajuk, “Palestina Membutuhkan Doa & Kedermawanan Kita.”
Acara yang digelar BMKT bekerjasama dengan Universitas Islam As-Syafiiyyah ini dilangsungkan di belakang gedung rektorat Universitas Islam As-Syafiiyyah. Dalam acara yang mengumpulkan Rp. 100 juta dana bantuan untuk Palestina ini, BMKT mengundang aktivis sekaligus pendiri Mer-C, Dr. Joserizal.
Hadir juga dalam acara ini Hj. Tuty Alawiyah, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan. Namun karena kesehatannya mendadak drop, Tuty Alawiyah tak dapat mengikuti acara sampai selesai dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Dalam ceramahnya di depan 800 lebih peserta acara, Dr. Jose menyebutkan bahwa perlawanan terhadap Zionis Israel harus terus digelorakan. Dan untuk itu umat Islam harus bersatu. “Melawan Zionis kita harus sepakat. Jangan terpecah belah,” ujarnya. “Jangan kita terjebak pada perbedaan-perbedaan kecil dalam tubuh umat Islam. Karena akan menimbulkan konflik. Kalau ada konflik akan timbul peperangan. Kita jadi lemah. Dan ini yang dikehendaki oleh mereka (Zionis),” terang Dr. Jose.
Zionis dan ISIS, Satu Kesatuan Yang Tak Dapat Dipisahkan
Selain kebiadaban Zionis, saat ini, terutama di Indonesia juga sedang santer isu kekejian ISIS di Irak yang banyak dibicarakan sehingga isu Palestina sedikit-banyak tersingkirkan. Ketika ABI Press menanyakan hal ini, Dr. Jose menyebutkan bahwa Zionis dan ISIS tak bisa dipisahkan satu sama lain.
“Begini, memahami ISIS dan Zionis itu jangan dipisahkan,” ujar Dr. Jose. “Ada yang namanya Yinon’s Plan, yaitu project menguasai dunia dari Zionis dan Project for the New American Century, yaitu dengan melemahkan tujuh Negara kuat di sekeliling Israel, juga melemahkan Islam. Jadi setiap usaha melemahkan Islam dengan dalih pemurnian (agama) atau apa pun kita harus waspadai.”
Dr. Jose juga mengingatkan bahaya False Flag Operation Zionis untuk memanipulasi semangat jihad para pemuda-pemuda Islam. “False Flag Operation itu bertujuan membajak tujuan-tujuan mulia para pemuda Islam sehingga semangat jihadnya salah arah dan justru menguntungkan Zionis,” terang Dr. Jose.
“Kuncinya, harus dipastikan apakah perjuangannya melawan Zionis atau tidak? Atau apakah perjuangannya justru melemahkan dan memporak porandakan umat Islam?” lanjut Dr. Jose. “Kalau itu yang terjadi, berarti kita malah sesuai skenario Union Plan dan project Zionis ini.”
Adnan Jaelani, Direktur Human Resource Universitas As-Syafiiyyah yang turut hadir dalam acara juga menyebutkan agar kaum Muslimin jangan terjebak dengan permainan Zionis ini. “Mesti hati-hati. Jangan sampai jihad itu dimanipulasi orang lain. Jangan terjerat pemahaman yang salah,” pesan Adnan.
Sementara Hj. Nurma Nugraha, MA, Ketua Dewan Daiyah BMKT yang menjadi panitia acara ini juga menyebutkan bahwa kebiadaban ISIS yang mencoreng Islam itu tak boleh berkembang di Indonesia. Para orangtua harus teliti dan hati-hati terhadap paham radikal seperti ISIS yang banyak mencekoki para pemuda ini. (Muhammad/Yudhi)