Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Jokowi Soroti Isu Palestina dan Iklim di Forum Air Dunia

Jokowi Soroti Isu Palestina dan Iklim di Forum Air Dunia

Jokowi Soroti Isu Palestina dan Iklim di Forum Air Dunia

Dalam pertemuan bilateral yang penuh makna dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis, Presiden Joko Widodo menyoroti tiga isu krusial di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10. Pertemuan yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Senin, (20/5), ini menjadi bukti komitmen kuat Indonesia terhadap isu-isu global seperti Palestina dan perubahan iklim.

Presiden Jokowi mengapresiasi kemajuan yang dicapai di Majelis Umum PBB mengenai status Palestina. Namun, beliau menegaskan bahwa langkah-langkah lebih lanjut sangat diperlukan untuk menyelesaikan konflik yang sudah lama membara ini. Menurutnya, akar dari persoalan ini adalah pendudukan ilegal rezim zionis atas tanah Palestina yang harus segera diakhiri.

“Kita tidak boleh berhenti sampai di sini. Akar konflik harus diselesaikan, yaitu pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina. Untuk itu, proses di sidang umum PBB harus mencerminkan upaya mencapai solusi dua negara,” ujar Presiden Jokowi, dilansir laman Setkab. Beliau juga menekankan pentingnya memperkuat koordinasi badan-badan PBB dalam membantu rakyat Palestina.

Isu kedua yang diangkat oleh Presiden Jokowi adalah mengenai reformasi sistem multilateral. Beliau menyatakan adanya kebutuhan mendesak untuk adaptasi yang memungkinkan negara-negara berkembang berperan lebih aktif, khususnya dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Baca juga : Jokowi Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Presiden Iran

Isu ketiga yang disorot oleh Presiden Jokowi adalah tantangan kenaikan permukaan air laut yang mengancam banyak negara kepulauan. Ia mengajak PBB untuk bekerja sama dalam menghadapi ancaman ini.

“Indonesia siap berkolaborasi, termasuk menjadi mitra pembangunan, untuk menyemai dan mendukung terselenggaranya KTT pada bulan September ini guna menghasilkan tindakan nyata dalam mengatasi permasalahan yang ada,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis, mengakui bahwa situasi mengenai negara Palestina masih belum menentu dan terus menjadi perhatian utama PBB. Majelis Umum PBB juga telah memberikan rekomendasi kuat kepada Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali keputusannya mengenai Palestina.

“PBB tetap sangat berkomitmen pada resolusi dua negara untuk Palestina. Dalam semua pandangan, perjanjian ini merupakan satu-satunya hasil kredibel yang dapat menjamin perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Baca juga : Menteri Retno: Resolusi PBB Perkuat Hak Palestina