Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Indonesia Sayangkan Pembekuan Dana UNRWA

Indonesia Sayangkan Pembekuan Dana UNRWA

Indonesia Sayangkan Pembekuan Dana UNRWA

Indonesia ikut menyayangkan keputusan sejumlah negara donor yang langsung menunda dukungan keuangan kepada UNRWA.

“Langkah tersebut akan memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina, yang saat ini sudah sulit,” kata kata Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal, dilansir Antaranews, Selasa (30/1).

UNRWA atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East adalah badan yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah perang Arab-Zionis pada 1948 silam.

UNRWA dibentuk pada 1949 untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang terusir dari tempat tinggalnya dan mengungsi akibat agresi rezim zionis.

UNRWA mempekerjakan lebih dari 13.000 orang di Gaza, rezim zionis menuduh sekitar 12 orang karyawannya ikut serta dalam serangan 7 Oktober 2023. Badan tersebut mengatakan telah memecat beberapa karyawannya menyusul tuduhan tersebut.

Baca juga : Densus 88 Amankan Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah

Sedikitnya 12 negara, yakni Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Prancis, Austria dan Jepang memutuskan untuk menangguhkan dana kepada UNRWA.

Tuduhan rezim zionis dilayangkan bersamaan setelah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat (26/1) mengeluarkan keputusan sementara dan menyatakan bahwa klaim Afrika Selatan yang menyebut rezim zionis melakukan genosida di Gaza memiliki dasar yang masuk akal.

Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa tuduhan rezim zionis terkait keterlibatan staf badan PBB untuk pengungsi Palestina itu, dalam serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, harus dibuktikan lebih dulu.

“Setiap tuduhan harus dibuktikan. Karena itu, investigasi yang menyeluruh, kredibel dan transparan harus dilakukan,” kata Iqbal.

Ia mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menginstruksikan Office of Internal Oversight Service (OIOS) untuk melakukan investigasi.

“Kita tunggu hasilnya,” tutur Iqbal.

Baca juga : Densus 88 Antiteror Tangkap 10 Terduga Teroris di Solo Raya