Nasional
Hari al-Quds, Masyarakat Kalbar: Satu Solusi untuk Palestina, One State Solution
Hari al-Quds, Masyarakat Kalbar: Satu Solusi untuk Palestina, One State Solution
Memperingati Hari al-Quds Interrnasional, yaitu hari solidaritas untuk membela rakyat Palestina dan mengecam penjajahan rezim zonis “Israel” terhadap rakyat Palestina, masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) turun ke jalan, berkumpul di Bundaran Tugu Digulis pada Jumat sore (14/04).
“Aksi Peringatan Hari al-Quds Internasional ini adalah bentuk solidaritas masyarakat Kalimantan Barat terhadap bangsa Palestina,” ujar Koordinator Aksi al-Quds Internasional Kalimantan Barat, Ahmad Tanjung.
Baca juga : Peringati Hari al-Quds, Ribuan Massa Aksi Semarang Pekikan “Mampus Israel”!
Hari al-Quds Internasional diperingati di seluruh dunia pada Jumat terakhir bulan Ramadhan setiap tahunnya. Hal ini menurut Tanjung, bertujuan untuk mengingatkan kembali dunia bahwa masih ada masalah besar yang belum selesai. “Yakni masalah penindasan yang dialami bangsa Palestina,” tegasnya.
Aksi yang digelar sejak pukul 16.00 WIB ini diikuti puluhan warga, perempuan dan laki-laki, baik dewasa dan anak-anak. Selain di Pontianak, Tanjung mengatakan, saudara-saudara lain di Ketapang juga memperingati Hari al-Quds Internasional.
Baca juga : Peringati al-Quds Day 2023, Teriakan “Mampus Israel” Menggema di Tolitoli
“Penindasan yang dilakukan entitas zionis ‘Israel’ telah berlangsung lebih dari 70 tahun. Sementara banyak negara di dunia yang bungkam. Karena itulah penting aksi ini untuk terus dihidupkan,” jelasnya.
Sedangkan Koordinator Koalisi Aksi, Muhammad Darwin dalam orasinya menyatakan bahwa pembelaan terhadap Palestina adalah sikap rasional dan ideologis bangsa Indonesia.
Baca juga : Hari al-Quds di Sulbar, Serukan Tolak Normalisasi dengan Penjajah “Israel”
“Keliru jika kita mengatakan Palestina ini hanya urusan agama atau hanya urusan negara-negara di Asia Barat. Masalah Palestina adalah masalah tanggungjawab kita terhadap negara yang pernah memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia,” ucapnya.
Pernyataan itu senada dengan tema Aksi al-Quds Internasional 2023 di Pontianak, yakni “Tolak Normalisasi, Tegakkan Konstitusi”.
Darwin juga menjelaskan bahwa aksi ini adalah amanat konstitusi Indonesia. Kemudian ia mengutip Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Sikap ini, papar Darwin, meneruskan sikap Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, yang pernah menyatakan bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina tidak diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan rezim “Israel”.
“Sehingga hanya ada satu solusi untuk Palestina, one state solution, satu negara Palestina. Palestina yang multietnis, multi agama, milik seluruh pecinta keadilan. Inilah amanat pendiri negeri ini,” tutupnya. [Sayyid Hendry]
Baca juga : Peringati Hari al-Quds, Massa Geruduk Kantor Dubes AS di Jakarta