Nasional
Gagal Stop Agresi Brutal Zionis, Menlu Kecam PBB
Gagal Stop Agresi Brutal Zionis, Menlu Kecam PBB
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dengan tegas mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) atas kegagalan dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap agresi brutal rezim zionis di Palestina. Pada debat terbuka DK PBB mengenai Palestina, Retno menyatakan ketidakadaan penegakan resolusi PBB terkait penindasan di Palestina oleh rezim zionis.
Dalam pidatonya di Markas PBB di New York pada Selasa (23/1), Retno menyoroti kurangnya tindakan dari DK PBB selama berpuluh-puluh tahun, sementara zionis terus melakukan kekerasan terhadap warga Palestina. Ia mengecam tidak hanya kegagalan DK PBB dalam bertindak, tetapi juga menjalankan sejumlah resolusi yang dihasilkan dan efektivitasnya dalam menyelesaikan konflik.
“Pertanyaan saya hari ini: berapa banyak resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina? Berapa banyak yang diberlakukan?” tanya Retno Marsudi.
Retno Marsudi juga mengajukan pertanyaan yang tajam mengenai tanggung jawab DK PBB terhadap rezim zionis yang telah melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina. Ia menyuarakan keputusasaannya atas ketidakberdayaan DK PBB dalam menjatuhkan hukuman kepada zionis.
Baca juga : KPAI: Ada Ribuan Kasus Pelanggaran Hak Anak di Indonesia 2023
“Ke manakah Palestina harus pergi ketika, selama berpuluh-puluh tahun ini, Dewan Keamanan PBB gagal bertindak berdasarkan resolusinya sendiri sementara rezim zionis membunuh warga Palestina tanpa mendapat hukuman?” tanyanya kembali.
Dalam konteks ini, Retno secara lantang memanggil seluruh negara untuk menghentikan pasokan senjata ke rezim zionis yang terus melancarkan agresi brutalnya di Jalur Gaza. Pidatonya menekankan bahwa setiap senjata yang diberikan ke zionis dapat digunakan untuk membunuh warga sipil Palestina yang tidak bersalah.
“Setop aliran senjata ke zionis. Setiap senjata yang dikirim ke zionis bisa dipakai untuk membunuh warga sipil tak bersalah,” ujar Retno Marsudi
Lebih lanjut, Retno mengumumkan dukungan Indonesia terhadap gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan ke International Court of Justice (ICJ) terkait dugaan genosida yang dilakukan zionis di Gaza. Ia menegaskan bahwa Indonesia akan mengambil berbagai langkah untuk mendukung Palestina, termasuk menyampaikan pernyataan lisan di ICJ Advisory Opinion.
Baca juga : Di KTT GNB Ke-19: Indonesia Kembali Teguhkan Dukung Palestina
“Dan bulan depan, Indonesia akan menyampaikan Pernyataan Lisan untuk International Court of Justice (ICJ) Advisory Opinion yang dibawa ke pengadilan atas mandat Majelis Umum PBB. Indonesia akan mengambil segala cara untuk mendukung Palestina,” tegas Retno Marsudi
Selain itu, Retno mengecam pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menolak kemerdekaan Palestina. Ia menilai pernyataan tersebut sebagai manifestasi jelas niat jahat zionis untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Retno menolak keras pernyataan tersebut dan menanyakan apakah DK PBB akan tinggal diam di hadapan niat tersebut.
“Perdana Menteri Netanyahu secara terbuka menyatakan dia tidak akan membiarkan negara Palestina ada. Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir zionis untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Akan kah Dewan ini (DK PBB) tinggal diam menghadapi niat tersebut?” kata Retno Marsudi.
Agresi zionis di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menelan korban lebih dari 25.490 warga Palestina, dengan 70 persen korban adalah anak-anak dan perempuan.
Baca juga : Pakar: Diplomasi Cerdas Indonesia Upayakan Solusi Palestina