Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Retno: Indonesia Kecewa

DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Retno: Indonesia Kecewa

DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Retno: Indonesia Kecewa

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, dengan tegas menyampaikan kekecewaannya terhadap Dewan Keamanan PBB yang gagal mensahkan resolusi mengenai gencatan senjata di Gaza, Palestina. Retno menggarisbawahi bahwa gencatan senjata menjadi kunci untuk mengurangi penderitaan yang dialami oleh masyarakat Gaza.

Pernyataan itu disampaikan Menlu Retno saat hadir dalam pertemuan Khusus Executive Board Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss. Executive Board WHO, yang terdiri dari 34 negara anggota, membahas dengan mendalam situasi kritis di Gaza.

“Indonesia sangat kecewa melihat Dewan Keamanan PBB kembali tidak berhasil mencapai kesepakatan terkait resolusi untuk gencatan senjata yang bersifat kemanusiaan, yang seharusnya dapat mengurangi beban penderitaan di tengah-tengah masyarakat Gaza,” tegas Retno dalam konferensi tersebut, Senin (11/12), dilansir Kompas.com.

Retno juga menyoroti kondisi memprihatinkan fasilitas kesehatan di Gaza, di mana kapasitasnya telah melampaui batas. Dengan keprihatinan yang mendalam, Menlu Retno menyampaikan desakan Indonesia kepada rezim zionis agar menghormati hak atas kesehatan dan memberikan akses yang memadai kepada masyarakat Gaza terhadap fasilitas kesehatan. Tak hanya itu, Retno mengumumkan bahwa Indonesia akan mengirimkan kapal rumah sakit ke Gaza untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terluka dan sakit.

Baca juga : Pakar Digital Forensik: Tren Kebocoran Data di Indonesia Melonjak Sejak 2019

“Indonesia telah meluncurkan empat kali misi bantuan kemanusiaan, dan kami akan terus berkomitmen untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.

Melalui akun X nya, Menlu Retno juga mengatakan bahwa masyarakat global tak boleh bergantung pada beberapa negara dan diam menyaksikan kekejaman yang terus terjadi di Gaza.

“Komunitas global tidak bisa terus bergantung pada beberapa negara dan menyaksikan tanpa daya kekejaman dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza,” tulisnya.

Lebih lanjut, Retno menekankan pentingnya perlindungan terhadap seluruh pekerja dan fasilitas medis di Gaza, seraya mendesak agar hukum humaniter internasional dihormati dan ditegakkan. Ia juga menyuarakan pentingnya akuntabilitas dan keadilan atas serangan terhadap pekerja dan fasilitas medis di Gaza.

“Saat ini, Indonesia mendukung upaya peningkatan dukungan bagi World Health Organization (WHO), termasuk konferensi pendonor untuk memastikan kelangsungan program WHO dan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) di Gaza. Ini adalah langkah konkret menuju pemulihan sistem kesehatan Palestina,” pungkas Retno.

Baca juga : Dinkes DKI: Meski Kasus Covid Melonjak, Belum Diperlukan Pembatasan Aktivitas