Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

Depan Kedutaan (Setan) Besar AS, BARQ Peringati Setahun Operasi Badai al-Aqsha

Depan Kedutaan (Setan) Besar AS, BARQ Peringati Setahun Operasi Badai al-Aqsha

Depan Kedutaan (Setan) Besar AS, BARQ Peringati Setahun Operasi Badai al-Aqsha

Panasnya terik matahari Jakarta siang itu, tidak mengendurkan semangat massa dari Barisan Aliansi Resistensi al-Quds (BARQ) dan Komite Solidaritas Palestina dan Yaman (KoSPY) saat menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Senin (7/10). Aksi ini digelar untuk memperingati satu tahun Operasi Badai al-Aqsha yang dilancarkan oleh kelompok perlawanan Islam Hamas.

Presidium BARQ, Sayyid Abbas Husein Hasni, menyampaikan bahwa aksi ini bertujuan mengutuk rezim zionis atas agresi, genosida, dan kekerasan yang berlanjut di Palestina. “Aksi ini mempertegas solidaritas bangsa Indonesia untuk Palestina dan Lebanon. Pesan kami jelas: kalian tidak sendirian, kami bersama kalian, di Jakarta dan seluruh Indonesia,” tegasnya.

Baca juga : Wapres Ma’ruf Amin akan Bawa Isu Palestina ke KTT ASEAN

Sayyid Abbas juga menekankan bahwa meskipun satu tahun telah berlalu sejak Operasi Badai al-Aqsha, dukungan masyarakat Indonesia terhadap perjuangan Palestina tetap kokoh. Kehadiran mereka di depan Kedutaan (Setan) Besar AS menjadi simbol perlawanan terhadap rezim zionis dan sekutunya.

“Kehadiran kita di kantor kedutaan besar AS ini menunjukkan sikap tegas bahwa kita adalah musuh bagi AS dan rezim zionis,” ujarnya dengan lantang.

Aksi ini, menurutnya, juga mengirimkan pesan kuat bahwa masyarakat Indonesia masih peduli dengan perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka. “Meskipun jumlah kami sedikit, kami akan terus membangun militansi dan menyuarakan solidaritas untuk Palestina,” lanjutnya.

Selama setahun terakhir, genosida yang dilakukan rezim zionis terhadap Gaza telah menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. Menurut data yang dirilis Aljazeera pada 6 Oktober 2024, sebanyak 41.870 warga Gaza meninggal dunia, dan 97.166 lainnya terluka. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, yang mencerminkan betapa brutalnya serangan tersebut.

Baca juga : Pesan Menteri Retno: Jangan Lelah Bela Palestina