Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

BNPT Sebut Paham Radikal dan Intoleransi Bak Virus Corona

BNPT Perkenalkan Instrumen Deteksi Paham Radikal di Kementerian

BNPT Sebut Paham Radikal dan Intoleransi Bak Virus Corona

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran paham radikal dan intoleransi. Sebab, penyebarannya sudah meluas seperti virus Corona (COVID-19).

Hal itu disampaikan Boy dalam rapat kerja nasional (rakernas) bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKDT) Selasa (2/8) di Hotel Borobudur, Jakarta. Dalam kegiatan tersebut Kepala BNPT, Wamendagri, FKDM serta FKDR mendeklarasikan kesiapsiagapan nasional terhadap ancaman terorisme.

“Kita sudah bagus menghadapi virus COVID-19, kita sudah punya vaksin. Tetapi pandemi intoleransi, radikalisme, terorisme ini pada kesempatan ini BNPT terus mencegah bersama dengan elemen bangsa,” kata Boy dalam sambutannya, dilansir Detiknews.

Boy menegaskan pihaknya terus memperkuat kewaspadaan dan melakukan kegiatan pencegahan.

“Tapi bagaimana next setelah dari sini. Kita semakin memperkokoh kewaspadaan nasional kita, semakin memperkokoh daya cegah kita. Terhadap virus intoleransi, radikalisme, terorisme yang penyebarluasan seperti virus COVID-19,” ujar Boy.

Baca juga : Peringati Hari al-Quds, Bandung Lautan Massa Pro-Palestina

Ia menegaskan bahwa upaya pencegahan penyebaran radikalisme dan terorisme harus melibatkan masyarakat. Sebab, radikalisme dan terorisme bisa menjangkiti siapa saja bahkan tanpa terdeteksi, Boy menyebutnya sebagai orang tanpa gejala (OTG).

“Kadang-kadang kita OTG, tidak terasa. Mungkin yang OTG itu ada di lingkungan kita, ada di tangan kiri kita, ada di rumah kita ada di tetangga kita, ada di komunitas kita, ada satu almamater dengan kita,” katanya.

Sementara terkait dengan kolaborasi dengan masyarakat, Boy berkeyakinan pentingnya melibatkan masyarakat.

“Kita harus terus memperluas kerja kita. Agar virus-virus intoleransi, radikalisme itu tidak bisa bebas masuk ke dalam sistem kehidupan masyarakat kita,” tandasnya.

Baca juga : Bela Palestina, Masyarakat Kalsel Peringati Hari al-Quds

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *