Nasional
BNPT Pantau Gerakan Terorisme di Medsos
Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. Eddy Hartono mengatakan bahwa selama masa pandemi, kelompok jaringan teror bergerak dan menyebarkan ideologi mereka melalui media sosial. Karena itu, BNPT kian mengintensifkan pemantauan daring sejumlah pihak untuk mengatasi hal itu.
“Kami sedang mengintensifkan pemantauan online kami. Kami sudah bekerja sama dengan BIN, polisi, dan Kominfo dan membentuk satgas khusus untuk memantau konten yang mengandung intoleransi dan terorisme,” kata Eddy, dikutip dari Republka, Senin (18/1).
Ia menegaskan, jika pihaknya menemukan konten-konten negatif seperti intoleransi dan terorisme, pasti akan langsung menghapusnya.
Eddy juga menjelaskan, di masa pendemi ini, saat Indonesia bergulat dengan dampak Covid-19, sel-sel terorisme terus bergerak. Mereka tetap aktif menyebarkan pesan radikal dan mencari anggota baru.
“Mereka secara aktif merekrut, menyebarkan ideologi mereka, menggalang dana dan melakukan pelatihan,” ungkap Eddy.
Lebih jauh, Eddy mengatakan bahwa pandemi telah menyebabkan jutaan orang Indonesia kehilangan pekerjaan atau pendapatan mereka mengalami penurunan tajam. Organisasi teroris, imbuhnya, mengeksploitasi kecemasan dan keputusasaan masyarakat tersebut. “Akan lebih banyak orang yang rawan teradikalisasi,” ujar Eddy.
Untuk itu, pihaknya melawan hal tersebut dengan membangun narasi tandingan. BNPT, katanya, telah melibatkan para pemimpin agama dan komunitas untuk menghilangkan narasi yang digunakan kaum radikal.
“Kami mempromosikan nilai-nilai nasionalisme, toleransi, dan kebersamaan,” ungkapnya.
Selama masa pandemi, kata Eddy, BNPT telah menemukan keberadaan bunker untuk menyimpan senjata api dan vila yang digunakan para teroris untuk melatih rekrutan baru. Sel-sel terorisme juga disebut telah menggalang dana langsung dari masyarakat melalui ribuan kotak amal dengan dalih donasi untuk bencana alam, bantuan sosial, serta upaya bantuan Covid-19.
“Ancaman (serangan terorisme) ada di mana-mana dengan atau tanpa pandemi,” pungkasnya.