BNPT: Jaga Pemuda dari Ideologi Kekerasan Demi Masa Depan Bangsa
BNPT: Jaga Pemuda dari Ideologi Kekerasan Demi Masa Depan Bangsa
Di tengah gelora semangat yang diwariskan oleh Sumpah Pemuda 1928—ikrar tentang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa—generasi muda masa kini diingatkan kembali akan pentingnya persatuan dalam membangun Indonesia. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun ini mengusung tema nasional “Maju Bersama Indonesia Raya,” menggemakan semangat kolaborasi dan komitmen demi kemajuan bangsa.
Dalam peringatan ini di Kantor Pusat BNPT, Sentul, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Eddy Hartono, turut mengajak semua pihak untuk menjaga dan melindungi generasi muda dari ancaman ideologi kekerasan yang dapat mengikis nilai kebangsaan. Menurutnya, pemuda adalah aset bangsa yang harus dijauhkan dari pengaruh ideologi radikal yang bisa merusak masa depan negeri.
Baca juga : PBB Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
“Penting bagi kita semua untuk menjaga pemuda, penerus masa depan bangsa, dari bahaya ideologi kekerasan yang bisa mengganggu stabilitas dan masa depan negeri ini,” ungkap Eddy Hartono dalam amanatnya di Kantor Pusat BNPT, Sentul, Senin (28/10), dilansir laman BNPT.
Dalam acara yang dihadiri berbagai tokoh dan jajaran pemuda ini, Eddy menekankan perlunya pendekatan yang kreatif dan relevan untuk menyentuh hati generasi muda, sembari memperkuat nilai-nilai Pancasila dan menumbuhkan sikap toleran.
“Kita harus hadir dengan langkah nyata, memperkokoh ideologi Pancasila, meningkatkan toleransi, dan menggali kreativitas serta inovasi anak-anak muda Indonesia. Pendekatan kekinian harus menjadi kunci agar mereka tertarik untuk menghidupkan nilai-nilai positif,” jelas Eddy.
Menutup amanatnya, mantan Kadensus 88 AT Polri ini mengajak para peserta untuk merefleksikan kembali nilai luhur Sumpah Pemuda sebagai langkah memperkokoh karakter bangsa dan mengibarkan semangat merah putih dalam diri setiap pemuda Indonesia.
Baca juga : Kemlu Kecam Serangan Zionis ke RS Indonesia di Gaza