Ikuti Kami Di Medsos

Nasional

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Akhir dan Awal Tahun

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Akhir dan Awal Tahun

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Akhir dan Awal Tahun

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca ekstrem di Indonesia akan terjadi pada akhir hingga awal tahun depan. Sementara akhir tahun masih termasuk periode musim penghujan di Indonesia.

“Kemudian Januari-Februari umumnya periode puncak musim hujan, sehingga pada akhir tahun dan awal tahun sering terjadi cuaca ekstrim di Indonesia,” kata Kepala Bidang Diseminasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Hary Tirto Djatmiko di Jakarta, Minggu (14/11), seperti dilansir Republika.

Ia melanjutkan bahwa akhir dan awal tahun (Desember, Januari, Februari) umumnya merupakan periode puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Ia menambahkan, kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi musim di Indonesia turut mempengaruhi variabilitas musim.

Baca juga : Indef: Wacana Pajak Judi Online Menyesatkan

Musim hujan umumnya ditandai dengan intensitas hujan yang lebat bahkan ekstrem, frekuensi yang lebih sering dengan periode yang lebih lama. Ia menjelaskan bahwa inilah mengapa cuaca ekstrem dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi lebih sering terjadi pada awal dan akhir tahun.

“Meskipun kenyataan sekarang ini hampir setiap bulanya wilayah Indonesia akan mengalami fenomena atau gangguan cuaca ekstrim, karena saking luasnya dan uniknya variasi iklim di Indonesia,” katanya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan. Hary mengatakan,  hujan intensitas lebat-sangat lebat dan dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

“Kami mengimbau masyarakat juga terus mengupdate informasi dari BMKG sebagai lembaga otoritas resmi pemerintah yang secara hari per hari terus memantau perkembangan cuaca dan iklim termasuk fenomena-fenomena iklim lainya,” tutupnya.

Baca juga : KPAI Peringatkan Kurangnya Kesadaran Pesantren Cegah Kekerasan Seksual

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *