Nasional
Audiensi Ahlulbait Indonesia (ABI) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Jakarta, 19 Februari 2025 – Dalam rangka memperkuat sinergi dengan lembaga riset nasional, audiensi dan silaturahmi antara Ahlulbait Indonesia (ABI) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Agama dan Kepercayaan (PR-AK) menjadi momen penting untuk membangun komunikasi yang lebih erat dan menjajaki kolaborasi di bidang penelitian keagamaan dan sosial.
Pertemuan berlangsung di Kantor BRIN, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 10, DKI Jakarta, tepatnya di lantai 11 Gedung Widya Graha. Acara berlangsung pada Rabu, 19 Februari 2025, pukul 09.30 hingga 11.30 WIB.
Baca juga : BNPT Pertahankan Nol Serangan Teroris di Tengah Efisiensi Anggaran
Delegasi ABI yang hadir antara lain Wakil Ketua Umum Ustadz Ahmad Hidayat; Humas, Media, dan Penerangan Muhlisin Turkan dan Luthfi Bashori; Departemen Penelitian dan Pengembangan Sabara Nuruddin; Departemen Pemberdayaan Ekonomi Hilmi Dhiya Ulhaq; serta Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia Ahmad Fahmi Shahab.
Setibanya di ruang pertemuan, rombongan ABI disambut oleh tim BRIN PR-AK yang terdiri dari Joko Tri Haryanto, Mustholehudin, Zakiyah, Mudis Taruna, Prio Budi Utomo, Siti Arafah, dan Umi Masfiah. Suasana pertemuan berlangsung akrab, mencerminkan semangat kolaborasi kedua lembaga.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Sabara Nuruddin selaku mediator diskusi yang memperkenalkan peserta dari kedua belah pihak. Dilanjutkan dengan pemaparan oleh Joko Tri Haryanto, Ketua Kelompok Riset Kepercayaan dan Kelompok Keagamaan Minoritas, yang menjelaskan profil BRIN PR-AK dan program utama mereka, meliputi:
1. Kolaborasi Pendidikan: Bermitra dengan Direktorat Jenderal Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
2. Promosi Nilai-Nilai Paguyuban dan Penghayat: Meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman kepercayaan di Indonesia.
3. Moderasi Beragama: Mendukung toleransi dan harmoni sosial, khususnya di kalangan kelompok keagamaan Islam.
Baca juga : Alarm Bahaya! KPAI Catat 41 Kasus Anak Korban Kejahatan Siber pada 2024
Joko Tri Haryanto menekankan peluang kolaborasi antara BRIN dan ABI, terutama melalui penelitian dan riset bersama.
Berikutnya, Ustadz Ahmad Hidayat memaparkan struktur dan peran departemen-departemen dalam ABI serta sejarah berdirinya organisasi ini. Beliau menjelaskan tiga fokus utama ABI saat ini, yaitu:
1. Menciptakan Harmonisasi dengan Pemerintah dan Negara: Meluruskan stigma keliru terkait Syiah dan ABI melalui edukasi publik serta berkontribusi di sektor publik.
2. Membangun Hubungan dengan Semua Anak Bangsa: Mendorong kesetaraan sosial dan menghilangkan stigma minoritas yang kerap dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
3. Konsolidasi Internal Komunitas: Melaksanakan program pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di komunitas ABI.
Selain itu, Ustadz Ahmad Hidayat memperkenalkan badan-badan otonom di bawah naungan ABI, seperti Pandu, ABI Responsif, dan Muslimah ABI.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan masing-masing program dari departemen-departemen ABI yang dilanjutkan dengan tanya jawab yang membahas berbagai peluang kolaborasi antara kedua lembaga. Harapannya, kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif, di antaranya:
- Pengembangan Program yang Efektif: Kerja sama ini memungkinkan pertukaran pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman untuk menciptakan program yang berkelanjutan.
- Peningkatan Kapasitas ABI: Dukungan dari BRIN dapat memperkuat kapasitas ABI, terutama dalam pengembangan program.
- Penyelesaian Tantangan Bersama: Kolaborasi ini mempermudah pencapaian visi dan misi yang sejalan, sekaligus meningkatkan komunikasi dan koordinasi di berbagai bidang.
Baca juga : Pengamat Dorong Indonesia Gabung The Hague Group untuk Lawan Zionis
Diskusi berlangsung hangat dan penuh rasa hormat hingga pukul 11.30 WIB, menandai berakhirnya pertemuan yang diharapkan menjadi awal dari kolaborasi produktif yang bermanfaat bagi masyarakat melalui penelitian dan inovasi bersama. []
Baca juga : Kemenag Tetapkan Peta Jalan Pesantren Ramah Anak