Nasional
Akademisi: Pentingnya Pemahaman Budaya Bermedia Digital
Akademisi: Pentingnya Pemahaman Budaya Bermedia Digital
Saat ini ruang digital tak lagi menjadi ruang terpisah, namun sudah hampir menjadi ruang yang tak lagi dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Ruang digital menjadi ruang untuk mendapatkan informasi dan komunikasi secara cepat dan efektif.
Meski demikian, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar Andi Fauziah Astrid mengingatkan adanya batasan tertentu dalam berekspresi di ruang digital.
Hal tersebut disampaikannya dalam webinar bertema “Mendidik Anak Menjadi Generasi yang Sopan dan Beradab di Ruang Digital” di Pontianak, Kalimantan Barat, yang digelar Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Pakar Hidrologi: Indonesia Harus Memiliki Roadmap Bencana Hidrometeorologi
“Meski negara sudah melindungi prinsip kebebasan berekspresi seperti yang tertulis pada Pasal 28 dan pasal 28E ayat 3 UUD Negara RI 1945. Namun, kebebasan tersebut bukan berarti lepas tanpa adanya batasan,” ujarnya.
“Kebebasan berekspresi di ruang digital juga memiliki batas yang sama terkait dengan hak-hak digital,” tambahnya.
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya pemahaman budaya bermedia digital untuk menghadapi tantangan yang ditemukan di dunia maya. Sejumlah tantangan yang muncul di ruang digital antara lain wawasan kebangsaan, menipisnya sopan santun, hilangnya budaya Indonesia dan kebebasan berekspresi yang berlebihan.
Baca juga : Sepanjang Januari – Maret, Indonesia Dihantam 612 Bencana
“Di era saat ini sangat dibutuhkan sekali pemahaman budaya bermedia digital, yaitu individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Fauziah, dilansir Liputan6.com.
Sementara itu, Pendiri dan COO Bicara Project, Joddy Caprinata mengingatkan pentingnya pendampingan orang tua saat anak masuk ke sosial media. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman perkembangan dunia digital bagi orang tua agar selalu mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak.
Gerakan Nasional Literasi Digital yang digagas Kementrian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan mampu mendorong masyarakat luas dalam menggunakan internet secara cerdas, menciptakan sebuah komunitas positif dan membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet dengan kritis dan kreatif di era industri mendatang.
Baca juga : Mensos: Cegah Paparan Terorisme Sejak di Pemda