Nasional
Ahlulbait Indonesia Kalbar Gelar Aksi Solidaritas Kemerdekaan Bangsa Palestina
Reportase oleh: Abdul Hakim Dj.
Gelombang kecaman ditujukan pada agresi brutal yang dilancarkan rezim kolonial zionis “Israel” terhadap bangsa Palestina terus mengalir dari berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Sebuah Sepanduk besar dibentangkan para peserta aksi untuk kemerdekaan Bangsa Palestina, Sabtu petang kemarin (22/5).
Ratusan massa tergabung dalam Organisasi Ahlulbait Indonesia (ABI) Kalimantan Barat menggelar Aksi Simpatik berupa mimbar bebas, di Bundaran Tugu Digulis, Ahmad Yani, Pontianak.
Spanduk itu bertuliskan, “You Can Kill Us But You Can’t Kill Our Freedom (kalian dapat membunuh kami, tapi tidak dapat membunuh kemerdekaan kami).”
Hujan yang turun cukup deras tidak menyurutkan semangat peserta aksi. Aksi solidaritas yang diikuti pelbagai komunitas lintas agama dan masyarakat itu diinisiasi oleh ABI DPW Kalbar. Mereka terdiri dari West Borneo Quds Day Community, Ikhwanul Muslimin Kalbar, Gerakan Pemuda Marhaenis Kalbar, Pandu Ahlulbait Kalbar, dan Muslimah Ahlulbait Kalbar.
Seluruh peserta aksi menggemakan satu suara berupa kutukan keras terhadap agresi brutal rezim zionis “Israel” yang sejak 1948 secara membabi buta merampas hak asasi bangsa Palestina.
Dalam aksi itu, massa berpartisipasi menyuarakan solidaritas atas kemerdekaan bangsa Palestina. Mereia mengibarkan bendera kebangsaan Indonesia dan bendera Palestina, berikut sejumlah spanduk dan poster bertuliskan berbagai dukungan bagi kemerdekaan bangsa Palestina.
Koordinator aksi di lapangan, Muhammad Darwin mengungkapkan bahwa aksi simpatik dan mimbar bebas itu merupakan bentuk simpati dan solidaritas sesama bangsa yang anti penjajahan.
“Apalagi yang paling merasakan adalah mayoritas umat Muslim yang ada di Indonesia. Tentu mereka turut merasakan duka seperti yang dirasakan saudara kita di Palestina,” katanya, Minggu (23/5).
Dirinya menyatakan bahwa persoalan agresi brutal rezim penjajah zionis “Israel” ke Palestina bukan sekedar masalah agama. Namun lebih dari itu, katanya, merupakan persoalan kemanusiaan yang sifatnya universal.
“Seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bahwa, ‘Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,'” tambahnya.
Aksi sore itu juga dimaksudkan sebagai dukungan moral terhadap Pemerintah Republik Indonesia dalam melaksanakan amanat Founding Fathers demi perdamaian dan kemerdekaan bangsa Palestina.
“Kedaulatannya (Palestina) juga diakui, termasuk oleh kita, umat dari Indonesia. Namun hingga saat ini, rezim penjajah zionis ‘Israel’ masih terus saja merongrongnya. Kami mengutuk keras dan meminta rezim penjajah itu berhenti menyerang Palestina,” tegasnya.