Nasional
Ahli Kesehatan Sebut Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Tiba-tiba
Ahli Kesehatan Sebut Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Tiba-tiba
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra meramalkan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia bisa datang tiba-tiba.
Ia menjelaskan mobilitas warga saat ini sudah hampir kembali seperti keadaan sebelum pandemi. Baginya, hal ini berpotensi besar menjadi akar penularan yang masif di lingkungan masyarakat.
“Hemat kami akan ada suatu waktu yang sporadis, unpredictable, bisa jadi karena kekuatiran kami, kasus covid-19 itu meledak tiba-tiba boleh jadi karena adanya mutasi virus baru yang kemudian adanya keramaian, penularannya semakin cepat,” ujar Hermawan pekan lalu, seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (8/11).
Menurutnya, tak menutup peluang, Indonesia akan mengalami lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan pada akhir 2021 atau bahkan awal 2022. Lonjakan kasus Covid-19 itu menurutnya berasal dari akumulasi mobilitas warga yang tak terbendung saat ini.
“Kita melihat bagaimana pemerintah cukup inkonsisten ya. Pemerintah mewanti-wanti dulu agar diwaspadai adanya gelombang ketiga, tapi dari kebijakannya, sekarang ini pemerintah yang melonggarkan segala urusan. Bahkan mall 100 persen buka sekarang, hampir tidak ada lagi jaga jarak, tidak ada,” jelasnya.
Baca juga : Menlu Retno: Tindakan Rezim Zionis Tak Bisa Disebut Membela Diri
Hermawan menilai kebijakan pemerintah saat ini belum memandang pandemi sebagai sebuah risiko ancaman. Ia mengkritik kebijakan pemerintah terkini tak berdasar pada saintifik dan mitigasi risiko ancaman.
Ia mencontohkan kebijakan memangkas masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional menjadi 3 x 24 jam bagi mereka yang menerima satu dosis vaksin Covid-19.
Padahal, pintu masuk ke Indonesia merupakan akses pertama bagaimana mutasi atau varian baru virus corona mampu membuat ledakan kasus tak terduga, seperti apa yang terjadi pada Juni-Juli 2021 lalu akibat serangan varian Delta.
“Kita perlu meningkat kejadian di India itu sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya dan tiba-tiba. Dan ini bisa saja terjadi kembali, kemungkinan varian baru atau turunan-turunan varian Delta yang sudah membuat banyak negara kelabakan,” katanya.
Ia mengingatkan, ledakan kasus covid-19 yang berpotensi terjadi di Indonesia ini bisa jauh lebih parah dari pada lonjakan kasus sebelumnya. Seperti yang terjadi pada awal 2021 dan juga pada periode Juni-Juli 2021 lalu.
Kendati program vaksinasi nasional telah menyentuh lebih dari 50 persen untuk pemberian dosis pertama, dan sebagian orang sudah memiliki kekebalan alamiah pasca terinfeksi.
Namun Hermawan melihat kondisi itu masih belum cukup untuk menyelamatkan Indonesia sepenuhnya dari kondisi ‘kacau’ akibat potensi serangan covid-19 gelombang ketiga.
Baca juga : DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu Retno: Indonesia Kecewa