Akhlak
Nasihat Imam Khomeini
Dalam ceramah pertama kepada murd-muridnya di Najaf, Imam Khomeini berkata, “Renungkanlah sedari sekarang, renungkanlah sedari kalian muda. Setiap langkah yang kalian tempuh membawa kalian makin dekat ke kubur. Setiap menit yang kalian jalani dalam kehidupan mulia ini, mengajak kalian makin dekat ke kubur. Di sanalah kalian akan ditanya.”
“Renungkanlah,” lanjut Imam, “kubur semakin dekat dan tak seorang pun yang bisa memberi kalian amalan agar kalian bisa hidup selama 120 tahun. Mungkin saja ada sebagian di antara kalian yang akan meninggal di usia 25 dan bukannya mustahil ada seseorang yang meninggal saat ini juga, na’udzubullah. Kalian memiliki simpanan amal, renungkanlah dalam-dalam dan perhalus akhlak kalian.”
Suatu ketika, Ayatullah Mu’min menulis surat kepada Imam Khomeini. Di dalamnya maktub permohonannya kepada beliau. “Tolonglah, berikanlah nasihat yang lengkap, nasihat yang mencakup segala hal,” tulisnya.
Sebagai balasannya, Imam Khomeini menjawab, “Nasihat terbaik terdapat dalam firman Allah: Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kamu satu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah dengan ikhlas.’”
Pada kesempatan lain, Imam memberikan nasihat berkenaan dengan pengetahuan. Beliau mengatakan, “Setelah pengetahuan diterima akalmu, cobalah masukkan pengetahuan itu ke dalam hatimu. Jika telah tertanam dalam hati, ia akan menjadi pemicu segala urusanmu (memengaruhi segala tindakanmu). Pengetahuan itulah yang menggerakkanmu.”
“Seandainya engkau tidak memasukkan pengetahuan itu ke dalam hati, dengan kata lain, engkau hanya mempelajarinya, maka ia akan menjadi kotak tempat engkau menyimpan bermacam memori, laiknya perpustakaan. Jika demikian, pengetahuan itu sendiri akan menjadi tabir.”
*Hamid Algar, Potret Sehari-hari Imam Khomeini