Berita
Muslim Syiah Sampang Rayakan Idul Adha Kedua di Pengungsian
Bersamaan dengan prosesi wukuf di Arafah, Mina, bagi para jamaah haji, pada Minggu (5/10) umat Islam di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya merayakan Idul Adha atau yang juga dikenal dengan Hari Raya Haji. Pada hari itu akan dipotong sejumlah hewan qurban berupa kambing atau sapi yang dagingnya akan dibagi-bagikan kepada fakir miskin.
Lalu bagaimana Muslim Syiah Sampang yang sudah dua tahun dipaksa hidup sebagai pengungsi menyambut Idul Adha tahun ini?
Sebagai seorang Muslim, para pengungsi Syiah Sampang juga turut memperingati Hari Raya Qurban. Menggunakan sejumlah kendaraan emergensi yang berada di rusunawa, pagi-pagi mereka sudah berbondong-bondong melaksanakan shalat Idul Adha bersama warga sekitar di SMP 2 Tamanan Sidoarjo.
Setelah itu, para pengungsi melanjutkannya dengan pembacaan doa bersama yang diakhiri acara makan bersama di rusunawa.
Para pengungsi beserta tetangga sekitar tempat pengungsian juga melakukan prosesi pemotongan hewan qurban berupa 14 ekor kambing yang dagingnya juga dibagikan kepada para tetangga dan warga sekitar.
Seperti diketahui, Idul Adha kali ini adalah Idul Adha kedua kalinya bagi pengungsi Muslim Syiah Sampang di pengungsian Rusunawa.
Bagaimana kesan dan harapan mereka?
Nurkholis, salah satu pengungsi Muslim Syiah Sampang mengatakan bahwa para pengungsi memaknai Idul Adha ini sebagai sebuah bentuk keikhlasan, ketabahan, kesabaran seperti halnya apa yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim ketika diuji oleh Allah SWT untuk mengorbankan putranya, Ismail.
“Dalam perayaan Idul Adha kali ini kami berharap lebih bisa berkorban untuk akidah, keimanan dan lebih bisa bersabar,” harap Nurkholis.
Tak diragukan lagi, terkait kemampuan berkorban, bersabar dan hidup penuh keikhlasan, dari para pengungsi Muslim Syiah Sampang yang selama lebih dari dua tahun terusir dari kampung halaman dan tanah kelahirannya itulah kita bisa banyak mengambil hikmah dan pelajaran berharga. (Lutfi/Yudhi)