Berita
Muqawama Sebagai Solusi Kemerdekakan Palestina dan Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Kemerdekaan Palestina dari penjajah Israel merupakan harga mati. Republik Islam menyerukan muqawama sebagai solusi untuk memerdekakan Palestina dan membebaskan Masjid Al-Aqsa.
Dalam percakapannya telepon dengan Pemimpin Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah bahwa Ketua Parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan perlawanan ini akan mengarah pada pembebasan al-Quds dan semua wilayah Palestina yang diduduki dari pendudukan Israel.
Qalibaf memuji perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan rezim Zionis, ia mengatakan jika bukan karena perlawanan rakyat Palestina, kemenangan mereka yang berharga terhadap agresor Zionis tidak akan tercapai.
Ziyad al-Nakhalah mengatakan Republik Islam Iran selalu berada di garis depan dalam membela hak-hak rakyat Palestina. Dan ini adalah sumber dukungan bagi rakyat Palestina. Menurutnya Republik Islam Iran menunjukkan konsistensinya dalam mendukung Palestina dan bertindak dengan kekuatan sendiri melawan rezim Zionis.
Baca juga Imam Khamenei: AS Tak Berdaya, Kebebasan Palestina itu Sunnah Ilahi
“Hari ini, bangsa Palestina memandang Republik Islam Iran sebagai satu-satunya negara di kawasan dan dunia yang melawan rezim Zionis yang terus mengacaukan kawasan,” kata Ziyad.
Kelompok muqawama terus membela rakyat Palestina yang tanah-tanahnya di Tepi Barat terancam oleh aneksasi Israel. Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Hukum dan Internasional Iran, Mohsen Baharvand, mengatakan rakyat Palestina tidak memiliki pilihan selain perlawanan terhadap Israel. Perlawanan perlu dilakukan untuk memenuhi hak-hak mereka dan untuk menentukan nasib sendiri.
Ia mengulangi komitmen Republik Islam Iran untuk membela perjuangan Palestina dan menjelaskan tentang ancaman rezim Zionis saat ini, yang pendukung utamanya adalah rezim AS. Iran sangat mengutuk tindakan rezim Zionis dalam memindahkan ibukota zionis ‘Israel’ ke Beit ul-Moqaddas, serta rencananya untuk mencaplok sebagian wilayah Palestina dan Arab.
“Republik Islam Iran telah berulang kali mengusulkan referendum nasional dengan partisipasi semua warga Palestina di dalam dan di luar negeri dengan latar belakang agama atau politik,” kata Mohsen.
“Sekarang saatnya bagi negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam untuk mengadopsi sebuah resolusi yang menyerukan PBB, sebagai badan internasional utama yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia, untuk menyelesaikan tragedi yang telah berlangsung lama ini. Caranya, dengan mengadakan referendum di Palestina.
Baru-baru ini rezim Zionis dan penjajah Israel mengumumkan rencana mencaplok tanah-tanah Palestina, terutama Tepi Barat per 1 Juli 2020. Rencana aneksasi zionis Israel ini mendapat dukungan dari Pemerintah AS di bawah Donald Trump. Namun, karena banyaknya penolakan baik oleh PBB, Uni Eropa, Indonesia maupun sebagian negara Teluk akhirnya aneksasi ini tertunda. [republika/parstoday]