Berita
MUI Jepara: Jangan Mudah Termakan Hoax
Allah Maha kuasa menjadikan hambanya satu umat atau satu golongan saja, namun ternyata kita berbeda-beda, banyak golongan, warna kulit, suku dan bahasa. Ujar KH. Dr. Mashudi dalam acara peringatan Maulid Nabi Saw di Candi Banjaran Bangsri, Sabtu malam (9/12).
“Satu Islamnya pun mazhabnya berbeda. Itu sudah merupakan sunatulloh tidak akan bisa dijadikan satu mazhab, atau sama semua.” Ujar ketua MUI Jepara dalam ceramahnya.
Menurutnya, yang harus kita hadapi saat ini adalah memerangi penyakit masyarakat.
“Jepara rangking keempat HIV Aids di Jawa tengah. Begitu juga peredaran mirasnya.” lanjutnya dihadapan ratusan hadirin.
Keberhasilan maupun kegagalan suatu masyarakat tidak bisa ditangung oleh satu golongan, namun oleh semua kalangan. “Untuk itu semua harus bertangung jawab.” Tendasnya.
Ulama yang juga dosen itu mengingatkan, bahwa karena cinta kita kepada Nabi Muhammad perbedaan bisa diatasi dan bisa berkumpul.
“Diakhirat nanti saat kita meninggal, malaikat tidak akan bertanya mazhabnya. Anda Syiah atau Sunny, tapi iman dan amal ibadahnya kita.” Tuturnya.
Beliau mengingatkan bahwa meskipun kita rajin sholat dan semangat ibadahnya tinggi, namun jika suka nukari kancane, tonggone maka ibadahnya sia-sia.
“Karena mereka yang suka bertengkar tidak senang dengan kerukunan dan kebersamaan, maka ibadahnya tidak berarti.” Paparnya.
Kita duduk bersama dalam suasana damai, maka itulah arti dari Baldatun Thoyyibatun Warobbul Ghofur, harapan kita sebagai bangsa Indonesia.
Di akhir ceramahnya, tokoh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jepara itu juga mengingatkan agar jangan mudah termakan hoax atau fitnah.
“Justru kita harus menangkal dan menahan untuk tidak menebarkan hoax di tengah masyarakat. Karena hoax bisa menghancurkan suatu negara.” Pungkasnya. (Muh)
Baca juga: Pesan Damai Ketua MUI Jepara Di Acara Arbain