Berita
Mimpi Mencari Pemimpin
Ratusan orang memenuhi Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/4) dalam Tadaburan Kenduri Cinta dengan tema Pemimpi Kepemimpinan yang menghadirkan budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun).
Mengawali tausiyahnya, Cak Nun menjelaskan pentingnya mentadaburi Alquran.
“Jangan hanya mempelajari Alquran, tapi belajar dari Alquran,” ujar Cak Nun.
“Menafsirkan Alquran itu tugasnya ulama, bukan tugas kita. Tugas kita adalah mentadaburi Alquran, mengambil manfaat dari Alquran semampu kita.”
“Goalnya adalah agar kita lebih baik, lebih dekat kepada Tuhan. Dengan apa? Dengan menunjukkan kecintaan kita pada Alquran. Itu yang kurang pada kita sekarang ini,” lanjut Cak Nun.
Dengan mencintai dan mentadaburi Alquran inilah manusia akan bisa mengidentifikasi dan atau menjadi pemimpin yang tepat dan benar.
Cak Nur juga menyebutkan dasar negara harus dirombak secara mendasar jika ingin ada perubahan.
“Dalam Alquran itu mengenai negara ada tiga kata; bulad, baldatun, dan balad. Ikatan kita pada balad (negeri), adalah ikatan cinta, tak ada strukturnya,” terang Cak Nun.
“Di sini, kepemimpinan maiyyah tak harus figur, setiap orang bisa menjadi pemimpin,” ujar Cak Nun.
Dan untuk menciptakan suatu negara yang tayyibah, syaratnya adalah berpegangan pada apa yang benar, yang adil, dan pada kemaslahatan masyarakat. Bukan pada sosok atau figur tertentu.
“Yang dicari itu adalah apa yang baik, apa yang benar, apa yang maslahat. Bukan siapa. Siapanya terserah, yang penting tadi itu,” pesan Cak Nun. (Muhammad/Yudhi)