Sesungguhnya, cara mudah untuk menetapkan Wujud Allah Swt dapat diperoleh dengan merenungkan ayat-ayat, tanda-tanda kekuasaan-Nya yang terhampar dan memenuhi jagad raya ini. Alquran mengungkapkannya dengan istilah
tafakur fi ayatillah (memikirkan ayat-ayat Allah). Seakan-akan setiap individu dan fenomena alam ini, baik yang ada di bumi atau pun di langit atau yang ada pada diri setiap manusia itu sendiri, merupakan dalil dan ayat Allah Swt yang memberikan petunjuk kepada hati untuk beranjak menuju Pusat Wujud yang hadir pada setiap ruang dan waktu.
Sesungguhnya, setiap sistem terarah dan bertujuan merupakan dalil atas adanya pembuat sistem tersebut. Kita saksikan bahwa sistem yang terarah dan bertujuan pada seluruh alam semesta ini merupakan sistem universal yang menunjukkan adanya Sang Pencipta Yang Mahabijak yang telah menciptakan sistem tersebut, dan Dia senantiasa memeliharanya.
Bunga-bunga yang tumbuh di taman dengan berbagai macam warna yang indah dan aroma yang semerbak, pohon apel yang memberikan buah yang berasal dari sebutir biji yang kecil, yang setiap tahun mengeluarkan buah yang melimpah ruah dengan berbagai warna yang memikat dan rasa yang lezat. Begitu pula burung Bulbul yang berkicau dan dengan begitu lincahnya berpindah dari satu dahan ke dahan yang lain, serta ayam yang membelah dan memecahkan kulit sebutir telur kemudian keluar darinya seekor anak. Juga, anak sapi yang lahir dari induknya kemudian menyusu. Air susu yang memenuhi kantong susu induknya dipersiapkan untuk menyusui anak-anaknya. Seluruh fenomena itu merupakan tanda-tanda kekuasaan, kebesaran dan Wujud Sang Pencipta.
Sungguh merupakan penciptaan dan pengaturan yang menakjubkan, dimana keluarnya air susu dari kantong susu induknya itu bersamaan dengan kelahiran anak-anaknya. Ikan-ikan di laut yang setiap tahunnya untuk pertama kali menempuh perjalanan ribuan kilometer guna mengeluarkan telurnya. Burung-burung laut yang mengetahui sarang-sarangnya di antara tumbuh-tumbuhan laut ymg begitu banyak dan beragam, tidak pernah keliru mengambil jalan kembali ke sarangnya, walau untuk sekali saja, Iebah-lebah yang keluar dari sarangnya setiap pagi lalu menempuh perjalanan yang panjang untuk mengisap bunga-bunga yang harum kemudian kembali pada malam hari ke sarang-sarangnya.
Semua itu merupakan tanda-tanda wujud dan kebesaran Allah Swt. Yang lebih mengherankan dan menakjubkan dalil itu semua adalah bahwa lebah, sapi atau kambing tersebut menghasilkan madu dan susu melebihi kebutuhannya dengan tujuan agar manusia pun -sebagai makhluk yang memilih kelebihan tersendiri- dapat mengambil manfaat darinya. Hanya saja, manusia yang durhaka ini malah mengingkari Sang Pemberi karunia dan nikmat tersebut dengan cara menentang-Nya.
Kita akan lebih banyak menemukan tanda-tanda kekuasaan dan pengampunan Sang Pencipta Yang Mahabijak yang lebih menakjubkan di dalam diri manusia. Organ-organ tubuh manusia itu tersusun begitu rapi. Setiap organ tersusun dari jutaan sel yang hidup secara mandiri. Padahal seluruh sel itu tumbuh dan berasal dari satu sel betina. Setiap sel itu mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan dengan porsi tertentu. Masing-masing organ itu diletakkan pada tempatnya yang sesuai. Kita perhatikan pula bagaimana organ-organ berfungsi menghirup oksigen melalui paru paru lalu memindahkannya melalui darah merah, juga aktivitas-aktivitas hati untuk membuat gula yang diperlukan kemudian menyingkirkan sel-sel yang rusak dengan menggantikannya dengan sel-sel yang baru dan memusnakan kuman-kuman melalui mekanisme tertentu. Demikian pula cara kerja organ-organ tubuh lain yang begitu mengagumkan. Semua itu menunjukkan wujud dan kcbesaran Sang Penciptanya.
Siapakah yang mengadakan sistem cipta yang sangat menakjubkan ini, dimana ribuan ilmuwan sepanjang sejarah umat manusia tidak mampu mengungkap rahasia-rahasia alam penciptaan ini. Setiap sel merupakan sistem kecil yang mempunyai tujuan. Setiap kelompok dari sel-sel itu membentuk anggota yang merupakan sistem yang lebih besar. Kumpulan dari kelompok-kelompok yang banyak dan rumit itu membentuk satu sistem badan yang lebih luas dan terarah pada tujuan yang khas.
Tidak berakhir sampai di situ saja. Sistem-sistem yang tak terhingga, yang terdiri dari makhluk-makhluk bernyawa dan mati itu, membentuk tata cipta yang universal sebagai alam yang diatur oleh Tuhan Yang Esa dengan pengaturan-Nya yang cermat dan bijak. Allah berfirman: