Berita
Menyoal Agama Pra-Islam
Bermula dari sebuah disertasi, akhirnya terbitkan menjadi sebuah buku berjudul Menyoal Agama-Agama Pra-Islam. Disertasi tentang Kajian tafsir Alquran atas keabsahan agama Yahudi dan Nasrani setelah kedatangan Islam yang ditulis Dr. Sa’dullah Affandy ini diterbitkan oleh penerbit Mizan.
Bersama penulis, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menggelar diskusi tentang buku itu. Dilaksanakan di kantor ICRP Jakarta pada jumat (22/5), diskusi juga menghadirkan Dr. Abdul Moqsith Ghazali, Dosen di UIN Jakarta sebagai pembicara.
Menurut Sa’dullah, agama Islam lahir bukan untuk “men-delete” agama-agama dan kitab sebelumnya. Melainkan menyempurnakannya.
Moqsith menilai, buku tersebut terasa kurang lengkap penjelasannya, setelah ia tahu ada beberapa bagian dari disertasi lengkapnya yang tidak dimasukkan semua ke dalam buku itu. “Saya sudah membaca disertasi lengkapnya,” katanya.
Sementara menanggapi persoalan perbedaan agama Yahudi dan Kristen, terutama terhadap Kristen, ia menilai sikap Islam dalam Alquran terbagi-bagi. Tergantung situasi pada saat itu. “Ada kalimat-kalimat tegas, tapi berhubungan dengan person, individu, pada situasi saat itu,” katanya. Sehingga kalimat-kalimat tegas itu pula tidak dapat dijadikan argumen dalam menilai Kristen secara universal.
Moqsith menilai buku yang didiskusikan ini mampu menjadi jembatan keluar (hubungan antara Islam dengan Yahudi dan Nasrani). “Tapi saya tidak yakin akan mendapatkan simpati dari dalam Islam sendiri,” imbuhnya. (Malik/Yudhi)