Berita
Menimbang Kebijakan Ekonomi Jokowi
Membincangkan kondisi bangsa saat ini, Institute Peradaban bekerjasama dengan Yayasan Wakaf Paramadina dan Pusat Studi Kelirumologi menggelar Seminar 11 Langkah Kebijakan Ekonomi Presiden Joko Widodo di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (24/5).
Dalam seminar kebangsaan ini Arif Budimanta menyebutkan bahwa Presiden Jokowi telah berupaya memperbaiki ekonomi dengan beberapa kebijakannya.
“Presiden Jokowi berupaya menggerakkan sektor riil di Indonesia, mengembangkan koperasi dan UKM, memperlancar distribusi perdagangan antar daerah dan menyejahterakan nelayan,” ujar Arif.
“Caranya dengan melakukan deregulasi dan debirokratisasi, mempercepat proyek strategis dengan menyederhanakan perizinan dan upaya meningkatkan investasi properti,” tambah Arif.
Dengan itu diharapkan ekonomi akan membaik. Tetapi menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Anwar Nasution, sampai detik ini hasilnya mengecewakan.
“Tak satu pun yang jalan. Hasilnya mengecewakan. Tak bisa merangsang ekonomi kita,” keluh Anwar.
“Dulu dan sekarang ndak jauh beda, struktur kita dari jaman VOC sampai sekarang sama. Dulu jual rempah-rempah sekarang diganti sawit saja,” tambahnya. “Kita pun masih ekspor TKI saja, ndak beda. Tetap jadi kuli.”
Menurut Anwar, realitas sosial ini merupakan cermin kurang efektifnya kebijakan ekonomi pemerintah.
“Ini mencerminkan kurang baiknya kebijakan ekonomi pemerintah. Juga menggambarkan mutu menteri Jokowi itu buruk,” ujar Anwar.
Untuk memperbaiki itu semua Jokowi harus memilih menteri-menteri yang kompeten dan komitmen untuk menjaga stabilitas perekonomian bangsa. (Muhammad/Yudhi)