Berita
Membangun Umat Islam yang Kuat dan Berkualitas
Banyak umat Islam sekarang lebih mendewa-dewakan kuantitas dan jumlah yang banyak lalu melupakan kualitas. Padahal Islam adalah agama yang lebih memprioritaskan kualitas ketimbang kuantitas.
Hal ini disampaikan oleh cendekiawan Muhammadiyah, sekaligus mantan Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y. Thohari saat menyampaikan ceramah dalam acara peringatan Tahun Baru Islam di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (14/10).
“Tantangan ke depan semakin berat. Tidak ada kata lain, untuk unggul kita mesti menjadi Mukmin yang kuat,”ujar Hajriyanto. “Allah lebih mencintai Mukmin yang kuat daripada Mukmin yang lemah,”lanjut Hajriyanto menyitir hadis Nabi.
“Kuat itu ada dua jenis, kuat fisik dan kuat non fisik. Yaitu kuat keimanan dan ketakwaan, kuat secara ilmu dan pengetahuan. Kita hatus membangun masyarakat ilmu untuk menjadi Muslim yang kuat.”
Hajriyanto menegaskan, kekuatan iman dan ilmu pengetahuan inilah yang akan menjadi tonggak kesuksesan.
Lebih jauh Hajriyanto mengingatkan agar umat Islam tidak tertipu dengan jumlah yang banyak.
“Islam itu agama yang tak terlalu mementingkan jumlah, tapi kualitas. Bahkan keunggulan oleh Alquran tak pernah diidentikkan dengan kemayoritasan,” terang Hajriyanto.
“Betapa banyak terjadi kelompok, umat, atau kaum qalil, yang sedikit dan minoritas, mengalahkan kelompok yang mayoritas. Pasukan perang di zaman Nabi itu biasanya lebih sedikut jumlahnya dari musuh, tapi diberi kemenangan. Tapi saat perang Hunain, saat jumlah pasukan lebih banyak dari musuh, malah kalah, lari tunggang-langgang. Ini mengingatkan kita agar tidak takjub dengan jumlah yang banyak.”
“Jadi umat Islam harus memperkuat kualitas, bukan sekadar memperbanyak jumlah. Benar, jumlah banyak bisa memberi sumbangan, tapi yang lebih penting adalah memperkuat kualitas,” ujar Hajriyanto. (Muhammad/Yudhi)