Berita
Masa Depan Ekonomi Kreatif Indonesia
Di era kemajuan teknologi dan informasi merajai dunia, tren ekonomi pun ikut berubah. Saat ini penguasa informasilah yang perkasa. Ekonomi kreatif terbukti telah mengungguli ekonomi konvensional.
Dimanakah posisi Indonesia dalam kancah ini?
Berupaya menjawab hal ini, Centre for Strategic and International Studies (CSIS) bersama Sekolah Staf dan Pimpinan Departemen Luar Negeri (SESPARLU) mengadakan workshop bersama dengan tema, The New Wealth of Nations: Creative Industry in ASEAN Economic Community, di CSIS, Jakarta, Selasa (29/9).
Darmawan Prasodjo, Ph.D, dari Staf Kepresidenan Bidang Pengendalian Pembangunan Program Prioritas menyebutkan saat ini ekonomi dunia dalam bidang teknologi informasi menjadi potensi kekayaan baru dalam ekonomi.
“Di Amerika, sekarang perusahaan-perusahaan terbesar bukan lagi perusahaan energi, tapi perusahaan raksasa yang menguasai informasi seperti Google,” ujar Darmawan.
“Jadi memang ada shift dari sektor-sektor mana yang mendominasi ekonomi,” lanjut Darmawan.
“Di Indonesia, potensinya juga besar sekali. Triliunan. Tapi tantangannya bagaimana menggali potensi ini jadi real market.”
Menurut Darmawan, pemerintah sekarang memprioritaskan sektor ini. Ada dua kunci keberhasilan yang diungkap oleh Darmawan.
“Kuncinya ada pada kekuatan teknologi pendatang yang kreatif dan inovatif. Only the bravest innovation can be winner. Yang ini merupakan kekuatan dari komunitas, seperti Android itu yang juga lahir dari komunitas.”
“Yang kedua adalah kita harus bekerjasama, hand in hand. Jangan sendiri-sendiri, fragmented, tapi pake united strategy. Ini yang nanti akan kita sunggi dari pemerintah,” tandas Darmawan.
Menghadapi tantangan zaman, ekonomi kreatif dan teknologi kreatif sekarang menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi yang amat berpotensi. Tinggal kitalah yang mau atau tidak memanfaatkan semua peluang ini. (Muhammad/Yudhi)