Berita
Maraknya Aksi Solidaritas Anti ISIS di Media Sosial
Seiring makin terungkapnya fakta kekejaman dan kebiadaban ISIS di mata Dunia, termasuk di Indonesia, penentangan terhadap jaringan teroris internasional ini semakin hari semakin kuat.
Di dunia maya, selain hastag #SAYNO2ZIONIS yang dipakai untuk menolak kekejaman Zionis di Gaza, mulai ramai juga penggunaan hastag #SAYNO2ISIS untuk menolak kekejaman serupa yang dilakukan ISIS.
Selain hastag, para netizen dalam menunjukkan solidaritas dan sikapnya ini juga menggunakan profile pic khusus anti ISIS.
ABI Press kali ini menemui Dimas SA, salah seorang netizen pembuat profile picture yang sekarang banyak dipakai para pengguna media sosial ini dalam interaksi mereka.
Karyawan swasta di sebuah perusahaan Event Organizer ini adalah pencipta profile pic bertuliskan ‘nun’ dan ‘ra’ dalam bahasa Arab dengan dominasi warna hijau muda yang kini banyak dipakai oleh para pengguna medsos sebagai profile picture.
“Huruf ‘Nun’ artinya ‘Nashrani’ atau penganut Kristiani. Simbol tersebut sebelumnya dipakai oleh ISIS untuk menandai rumah penduduk beragama Nasrani. Sedangkan ‘Ra’ artinya ‘Rafidhi’, yang merujuk pada Muslim Syiah,” terang Dimas. “Rumah yang ditandai simbol inilah yang akan jadi target pembunuhan dan penjarahan yang dilakukan ISIS.”
Inilah makna dari huruf ‘nun’ dan ‘ra’, yaitu sebagai tanda solidaritas dan keprihatinan atas musibah yang menimpa warga Nasrani dan Muslim Syiah di Irak yang dibantai ISIS.
Selain ‘nun’ dan ‘ra’ Dimas juga menambahkan huruf ‘ya’ sebagai simbol dari kelompok Yazidi yang juga menjadi korban kebengisan ISIS.
Aksi Turun Jalan Anti ISIS
Tak hanya lewat media sosial, Dimas bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Aliansi Nasionalis ini juga pernah turun ke jalan menunjukkan sikap anti ISIS. Tepatnya pada bulan Ramadhan lalu, saat car free day di Bundaran HI. Rencananya aksi serupa akan mereka gelar lagi usai 17 Agustus nanti.
“Kita prihatin aja sebagai masyarakat yang menyaksikan, kenapa dulu orang-orang banyak yang kurang aware dengan keberadaan dan bahaya ISIS,” ujar Dimas. “Alhamdulillah, sekarang dapet dukungan banyak pihak dari berbagai latar belakang. Muslim, Kristen, semua ada.”
Sementara Fachrul Wicaksana, mahasiswa Bogor Educare yang juga ikut dalam Aliansi menyatakan ia dan teman-teman lainnya mendukung aksi anti ISIS ini.
Fachrul mengaku sempat berada dalam lingkungan kelompok yang pro ISIS, tetapi akal sehat dan hati nuraninya berontak. Ia tak mau mendukung ISIS yang ternyata gemar menyebarkan kerusakan di mana-mana ini. (Muhammad/Yudhi)