Berita
Kunci Sederhana Jadikan Kewajiban Bukan Beban
Dalam ceramahnya pada acara Haflah Likhotmil Qur’an Wal Kutub ke-51 yang digelar bersamaan dengan peringatan 1000 hari wafat almaghfurlah Kyai A. Rofi’udin di halaman pondok pesantren Darul Falach, KH. Syarofudin di antaranya mengatakan bahwa antara tugas memenuhi kewajiban atau memenuhi kebutuhan sudah pasti akan terasa lebih berat memenuhi kewajiban.
Meski saat dihadapkan pada pertanyaan seputar hal ini akan terdiam, namun kebanyakan orang akan mengakui di dalam hatinya bahwa apa yang dikatakan Kyai sepuh itu benar adanya. Hal ini terlihat jelas ketika dalam ceramahnya KH Syarofudin bertanya kepada jemaah tentang lebih berat mana antara pemenuhan kewajiban dan pemenuhan kebutuhan, ternyata para jemaah yang hadir di acara puncak Haflah pada hari Minggu (27/3) itu hanya tersenyum saja atas pertanyaan Kyai sepuh asal Rembang tersebut.
Selanjutnya, mewakili KH. Mustofa Bisri yang berhalangan hadir, Kyai Syarofudin menjelaskan bahwa sesungguhnya ada “kunci” sederhana agar kewajiban tak lagi terasa memberatkan. Kuncinya sangat sederhana, yaitu cukup dengan menjadikan kewajiban itu sebagai kebutuhan. Jika hal ini dilakukan, lambat-laun sudah tentu tiap kewajiban takkan lagi terasa memberatkan.
Itulah ilmu kehidupan yang maknanya mendalam, namun dikemas dengan bahasa teramat sederhana sehingga benar-benar terasa membantu bagi jemaah pengajian yang sebagian besar adalah masyarakat awam Kecamatan Garung Wonosobo itu.
Meski semula dijadwalkan pengajian inti akan diisi KH. Mustofa Bisri, namun tidak terlihat raut kecewa di wajah jemaah pengajian di acara Haflah itu. (Malik AZ/Yudhi)