Berita
Kue Pernikahan Ali dan Fatimah di Yaumul Mahabbah
Seorang pencinta akan senang melihat kekasihnya senang. Maka bagi para pencinta Nabi sudah sepatutnya perhatian dan senang di saat-saat kebahagiaan Rasulullah saw. Pernikahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Azzahra adalah salah satunya.
Melihat anaknya menikah adalah kebahagiaan terbesar bagi orang tua. Apalagi jika pasangan anaknya juga orang yang dicintai olehnya.
Menurut sejarah, 1 Dzulhijjah adalah hari pernikahan dua orang yang paling dicintai Rasul. Sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah sahabat sekaligus sepupu terdekat Rasul. Sedang Sayyidah Fatimah adalah putri tercinta sang Nabi. Pernikahan keduanya menjadi momen sejarah karena berkat penyatuan dua insan mulia ini, lahirlah figur-figur agama seperti Sayyidina Hasan, Sayyidina Husain, Sayyidina Ja’far Shadiq, dan masih banyak lagi.
Hari bersejarah ini juga disebut oleh kaum Muslim sebagai Yaumul Mahabbah atau hari kasih sayang.
Tentu banyak cara untuk turut merayakan hari kebahagiaan Rasul. Namun dalam rangka memperingati Yaumul Mahabbah, Kamis (25/9) lalu, puluhan jamaah Syiah di Bandung berbondong-bondong membawa kue ke majelis zikir yang diselenggarakan IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia) di aula Madrasah Muthahhari, Kiara Condong, Bandung.
Majelis tersebut diisi dengan pembacaan Doa Kumayl setelah Isya. Dilanjutkan pembacaan cerita Yaumul Mahabbah oleh Ustad Miftah, Ketua Yayasan Muthahhari.
Acara dimulai usai pembacaan Doa Kumayl bersama dan diakhiri dengan pemotongan kue yang kemudian dibagikan kepada para hadirin.
Yaumul Mahabbah juga dimeriahkan oleh banyak majelis dan kelompok masyarakat pencinta Ahlul Bait di Tanah Air. Seperti di Hauzah Imam Ja’far Shadiq Bangil yang dimeriahkan dengan masing-masing santri yang berkeliling membagikan makanannya ke setiap kamar di asrama. Seraya mengucapkan selamat kepada setiap orang yang ditemui atas pernikahan dua manusia kecintaan Nabi ini.
Ada pula yang sengaja mengagendakan pernikahannya tepat pada hari kasih sayang ini.
Tujuan dari peringatan ini adalah untuk turut merayakan kebahagiaan Rasul dan mengharapkan berkah dari hari mulia ini. Semua kegiatan ini digerakkan oleh kecintaan terhadap Rasul tercinta. (Bahesti/Yudhi)