Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Kronologi dan Peristiwa Kelahiran Imam Ali bin Abi Thalib as

Malam Jumat 13 Rajab, seorang wanita mulia istri Abu Thalib, ia mulai merasakan sakit di bagian perutnya, namun setelah dibacakan beberapa nama-nama khusus, akhirnya secara perlahan rasa sakitpun mereda. Ketika Abu Thalib berkehendak memanggil beberapa wanita Quraisy untuk membantu persalinan Fathimah binti Asad, tiba-tiba terdengar suara dari sudut rumahnya, seraya berkata: Wahai Abu Thalib, bersabarlah karena tidak sepantasnya tangan-tangan yang kotor itu menyentuh dan mengusap wali Allah swt.

Baca juga Biografi Singkat Imam Ali Amiril Mukminin a.s.

Pagi hari, ketika Fathimah binti Asad mendengar suara seraya memanggil: Wahai Fathimah datanglah ke rumah kami, kemudian Abu Thalib dan Rasulullah membawa beliau ke Masjidil Haram, Abbas bin Abdul Muthalib yang kala itu duduk di masjid bersama sekelompok jamaah, melihat Fathimah masuk ke dalam Masjidil Haram, dan berhenti dihadapan tembok Ka’bah, dan memandang ke langit seraya berkata: “Wahai pencipta Alam semesta, aku beriman kepadamu, kepada nabi-nabi dan kitab-kitab yang datang dari sisimu. Aku percaya dan membenarkan perkataan kakekku Ibrahim Khalil, dan dulu dialah yang telah membangun rumah ini. Aku bersumpah kepadamu dengan kedudukan seorang yang telah membangun rumah ini, dan dengan kedudukan anak yang aku kandung dalam perutku, yang dengannya aku berbicara dan dengan perilakunya aku mulai merasakan kenyamanan, aku yakin bahwa salah satu tanda ayat-ayatmu adalah kelahiran ini akan engkau permudah.”

Ilustrasi Fatimah binti Asad Keluar dari Ka’bah Pasca Melahirkan oleh Mahmud Farsycian

Tiba-tiba orang-orang yang hadir di Masjidil Haram menyaksikan salah satu bagian tembok Ka’bah terbelah dan Fathimah binti Asad pun masuk kedalam Ka’bah. Kemudian mereka berusaha sedemikian mungkin untuk masuk ke dalam Ka’bah dengan membuka pintu Ka’bah dengan kunci yang mereka miliki, namun usaha itu sia-sia mungkin karena hal ini adalah kehendak Yang Maha Kuasa. Segala yang terjadi pada nabi akhir zaman dan penghulu para nabi, terjadi kembali pada diri Ali as, walaupun Fathimah binti Asad ketika itu hadir dan menyaksikan langsung persalinan Nabi dan memberitakan kejadian itu kepada Abu Thalib, dan Abu Thalib yang sebelumnya pernah mendengar perkataan yang dikatakan padanya, bahwa: “Bersabarlah 30 tahun lagi, Allah akan memberimu seorang anak yang kelahirannya sama dengan Nabi akhir zaman, kecuali dalam kenabian namun ia adalah penerima wasiatnya dan akan menjadi penolongnya.”

Hari Kelahiran Amirul Mukminin as

Hari jumat, Ali bin Abi Thalib as bagaikan matahari yang terbit di ufuk batu merah dalam sudut sebelah kanan Ka’bah. Ketika beliau menginjakkan kakinya ke tanah permukaan Ka’bah, beliau langsung bersujud dan menengadahkan tangannya ke langit dan berkata: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku besaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dengan Muhammad Allah mengakhiri dan menutup kenabian, dan denganku Allah menutup wasiatnya, dan Aku adalah penghulu kaum mukminin.”

Ucapan Amirul Mukminin Ali as Setelah Kelahirannya

Setelah beliau dilahirkan, beliau langsung memberikan salam kepada wanita-wanita surga dan menanyakan keadaan mereka. Dan ketika wanita-wanita surga itu mulai mengendongnya, Ali as pun berkata kepada mereka. Ketika beliau berada dalam pelukan Hawa istri Nabi Adam as, Ali as berkata: Salam atasmu wahai ibunda Hawa, Hawa pun menjawab: Salam atasmu wahai putraku, Ali bin Abi Thalib menanyakan keadaan Nabi Adam, Hawa pun menjawab: ia tenggelam dalam kenikmatan Tuhannya dan berada di sisi Tuhannya yang maha pemurah. Pada saat itu ketika beliau(Ali as) berada di dalam Ka’bah, Abu Thalib berteriak di jalan gang dan pasar, seraya berkata: Kabar gembira untuk kalian bahwa wali Allah telah dilahirkan, dengannyalah wasiat dikukuhkan dan disempurnakan.

Setelah wanita-wanita surga itu pergi, berdatanganlah para nabi Allah diantara mereka yang hadir adalah Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa dan Nabi Isa (kepada mereka sholawat dan salam). Amirul Mukminin melihat kedatangan mereka menggerak-gerakkan anggota badannya dan tersenyum, dan para nabi mengucapkan salam kepada beliau seraya berkata: “Salam atasmu wahai wali Allah dan Khalifah Rasulullah.”

Beliau menjawab salam mereka: “Salam Atas kalian dan rahmat Allah dan Berkahnya semoga tercurah kepada kalian.” Kemudian satu persatu dari mereka mengendong dan mencium beliau dan mengucapkan pujian-pujian atasnya dan kemudian pergi.

Tiga Hari di Ka’bah

Fathimah binti Asad setelah tiga hari menjadi tamu Allah, bersiap-siap untuk keluar dari dalam Ka’bah sambil menggendong anaknya yang baru lahir itu, tiba-tiba terdengar suara ghaib seraya berkata: “Wahai Fathimah, berilah nama bayi yang baru lahir ini dengan nama Ali, karena aku adalah Tuhan yang yang maha tinggi (aliul a’la), aku memberinya nama yang kuambil dari namaku, dan aku mengajarkannya adab, dan padanya aku serahkan perkaraku, dan aku beritahukan kepadanya kesukaran dan kerumitan ilmuku, dia lahir di rumahku, dialah orang pertama yang mengumandangkan azan disebagian belahan rumahku, dan menghancurkan berhala-berhala, dan dialah yang menjatuhkan mereka dari atas Ka’bah ke tanah. Beruntunglah bagi orang-orang yang mencintainya, mentaatinya dan menjadi penolongnya. Dan celakalah bagi orang-orang yang membencinya dan berpaling darinya, dan mengucilkannya serta mengingkari hak dan tanggungjawabnya.”

Dalam tiga hari ini semua orang membicarakan tentang bayi yang lahir di dalam Ka’bah, apalagi tentang tidak dapat terbukanya kunci yang dipasang di pintu Ka’bah, dan terbelahnya sebagian tembok Ka’bah di siang hari dan disaksikan oleh orang-orang kafir.

Cahaya Ali Terbit dipelukan Rasulullah saww

Suatu pagi hari rabu di hadapan khalayak yang menunggu sambil duduk, tiba-tiba tembok Ka’bah terbelah kembali dari tembok sebelumnya dengan kadar yang mencukupkan Fathimah dan anaknya bisa keluar dari dalam Ka’bah. Dan seluruh masyarakat memandangnya dan sebelum ada seorangpun yang bertanya kepadanya, Fathimah binti Asad mengungkapkan segala peristiwa yang terjadi di dalamnya, mulai dari keangungan bayi yang dilahirkannya, tentang makanan surga yang dihidangkan padanya dan nama bayi yang dilahirkannya adalah Ali itupun dikarenakan panggilan dari langit.

Abu Thalib dan Rasululluh mendatangi Fathimah binti Asad yang sedang menggendong bayinya, Ali as berkata: Salam atasmu wahai ayahku, semoga rahmat dan berkahnya tercurah kepadamu, Abu Thalib menjawab: “Salam atasmu wahai anakku, semoga rahmat dan berkahnya tercurah padamu, dan kemudian mengendongnya. Amirul Mukminin as membuka kedua mata sucinya dan memandang wajah suci rasulullah saw kemudian tersenyum dan mengerak-gerakkan anggota badannya, seraya berkata: “Salam atasmu, semoga rahmat Allah dan berkahnya tercurah padamu, gendonglah aku”

Rasulullah saww setelah menjawab salamnya langsung mengambil dan mengendongnya, dan diletakkan ditangannya. Ketika itu Amirul Mukminin meletakkan tangan kanannya ke telinganya dan mengumandangkan azan dan iqamah, dan bersaksi akan keesaan Tuhan dan kenabian Muhammad saww. Kemudian meminta izin kepada Rasul untuk membacakan kitab-kitab samawi, setelah diizinkan beliau meratakan dadanya dan membaca sesuatu yang tercantum di dalam suhuf Adam, Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Kemudian membaca salah satu ayat dari Alquran yaitu surah almukminun “qod aflahal mukminun…” yang ketika itu belum diturunkan. Kemudian dalam pelukan Rasulullah beliau dibawa ke rumah Abu Thalib as.

Fathimah binti Asad berkata: Hari ketika aku keluar dari Ka’bah, dan anakku aku berikan kepada Rasululullah, beliau membuka mulut Ali as dengan lidahnya dan memberikan air ludah suci beliau dan mengumandangkan azan di telinga kanannya dan iqamah ditelinga kirinya kemudian beliau bersabda: “Bayi ini lahir dengan fitrahnya”. Kemudian Abu Thalib mengadakan walimah atau selamatan besar-besaran, atas kelahiran anaknya Ali bin Abi Thalib, dan mengundang seluruh warga untuk bertawaf tujuh kali dan kemudian memberikan salam kepada Ali as.

(dinukil dari Taqweeme syieh)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *