Berita
Khidmat Relawan Ahlulbait Indonesia (ABI) untuk Gempa Lombok
Proses rekonstruksi dan pemulihan pasca gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dikebut pemerintah. Berbagai elemen saling bahu membahu untuk Lombok bangkit kembali, Ormas Islam Ahlulbait Indonesia banyak mengambil peranan dalam membantu saudara sebangsa setanah air dalam proses ini. Berikut wawancara media ABI dengan Ahmad Subhan, ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) ABI Nusa Tenggara Barat.
Bisa diceritakan kepada kami terkait kegiatan awal relawan ABI (Ahlulbait Indonesia) NTB Pasca gempa Lombok?
Awalnya itu gempa di daerah Lombok Timur bagian utara, kami bersama teman-teman di DPW berinisiatif membantu para korban dengan membeli paket sembako, lalu kami kirim ke Lombok Timur, yaitu daerah Sajang dan Sembalun. Gempa terjadi beberapa kali, yang pertama berkekuatan 6,4 SR, kemudian selang beberapa minggu setelah itu ada gempa lagi 7,1 SR yang dampaknya sangat luas hampir menyeluruh termasuk kota Mataram dan akhirnya kami memutuskan membuat posko sendiri karena dampaknya massive.
Kami pada waktu itu posisinya juga korban, jadi teman-teman pada waktu itu hanya memiliki waktu yang tidak menentu untuk ke posko, ada yang hanya 1 jam, 4 jam dan 7 jam jadi menyesuaikan kondisi keluarga mereka masing-masing karena anak dan istri mereka juga sedang mengalami trauma. di samping mereka mendampingi keluarga mereka juga berbagi waktu ke posko.
Untuk mengefektifkan kerja-kerja, kami mencoba membuat 14 korwil (Koordinator wilayah). Ada satu tim di kami namanya quick respon jadi ketika masing-masing dari tim itu menemukan korban akan segera melaporkan ke posko di bagian kordinator logistik yang mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh korban melalui informasi dari tim quick respon.
Ada satu kejadian di daerah, yang di daerah tersebut ada temen-teman kita dari Budha yang di halangi untuk mendapat bantuan, kemudian tim kami segera mendatangkan bantuan ke sana untuk membantu mereka, karena prioritas kami adalah misi kemanusiaan siapapun yang kami temukan dan sebagai korban gempa kami akan bantu sesuai dengan kemampuan dan kapasitas yang kami punya dari sembako, selimut, obat-obatan, tenda dll.
Berjalan satu mingguan kami membuat posko kedua yang memfokuskan trauma healing, penanganan kesehatan, kegiatan mengaji anak-anak dan lain sebagainya.
Dan pada waktu itu juga bersamaan dengan hari Raya Idul Adha, jadi dari pihak DPP ABI Jakarta mengirimkan dana khusus untuk membeli sapi yang kami bagikan kepada masyarakat sekitar posko sebanyak 250 bungkus daging sapi.
Selain itu juga kami bagi-bagikan Alquran dan iqra bagi anak-anak karena pada waktu gempa banyak Alquran dan iqra yang rusak dan hilang, kita juga bagikan buku-buku cerita buat anak-anak.
Selanjutnya ada gempa susulan cukup parah yang pusatnya itu di Lombok Timur mengarah Sumbawa dan kita membuka posko ke-3 di daerah Taliwang yang waktu sebelumnya kita menghubungi ketua DPD di sana untuk segera buka posko dan bantuan kita support dari sini.
Seminggu setelah itu masa kedaruratan mulai agak redah dan kami mendapatkan info terkait ada satu daerah yang minim dapat bantuan yaitu daerah perbukitan yang perjalananya hanya bisa di akses dengan sepeda motor dan kita survei memang benar daerah itu sangat terpencil dan perkiraan kami di daerah tersebut kurang lebih terdapat 100 kepala keluarga yang kondisi jalannya kanan-kiri jurang yang sangat jauh. Alhamdulillah selanjutnya kami dapat menyalurkan bantuan dan mendirikan rumah ibadah sementara yang sebelumnya roboh serta membantu membersikan puing-puing yang berserakan di daerah dusun Murpadang, Lombok Barat.
Boleh ceritakan atas kunjungan Tim DPP ABI ke Lombok?
Kunjungan beberapa perwakilan pengurus DPP ABI ke Lombok dan kami beritahukan kondisi real yang ada di Lombok pasca gempa dan kami ajak mereka keliling ke posko dan daerah-daerah yang pernah kami kirim bantuan logistik di Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur. Dari beberapa perwakilan DPP ABI mengadakan rapat bersama dengan DPW ABI NTB dan munculah program untuk membuat rumah tahan gempa (RTG) dengan dua desa binaan, jadi dari hasil rapat itu untuk membangun rumah ikhwan yang hancur dan Alhamdulillah 2 rumah itu sudah selesai dan insya Allah akan menambah satu rumah lagi jadi total 3 rumah dan kita punya rencana untuk membangun 10 bahkan 20 rumah untuk korban gempa yang sampai saat ini masih dalam pembangunan rumah ke 4 selain itu juga kita juga punya program untuk memperbaiki rumah-rumah yang rusak pasca gempa.
Selain dari DPP ABI apakah ada melakukan kerja sama dengan instansi lain?
Kami juga bekerja bersama dengan instansi pemerintah seperti Dinas Kementrian Sosial, Dinas Kesehatan dan lain-lain.
Bagaimana kondisi warga Lombok secara umum saat ini?
Kondisi warga Lombok sekarang sudah kembali beraktivitas normal, ada beberapa yang sudah kembali ke rumah akan tetapi teman-teman di pengungsian yang rumahnya hancur dan bisa dibilang kalangan menegah ke bawah masih belum bisa kembali karena belum ada cukup biaya untuk membangun rumah. Untuk saat ini mereka masih di pengungsian sambil menunggu program rumah bantuan dari pemerintah.
Apa respon masyarakat dengan kehadiran relawan ABI?
Satu contoh kasus di Lombok, waktu itu banyak relawan dari berbagai perwakilan yang hadir, kami merasa sepertinya ada pihak yang memprovokasi dengan stigma, sehingga datang Kepala Dusun, Polisi, dan Babinsa menghampiri dan menanyakan kita dari ormas yang resmi dari pemerintah dan selain itu juga kita mendapat laporan yang sifatnya provokatif. Setelah kami jelaskan bahwa ABI adalah ormas resmi yang terdaftar di Kemendagri mereka akhirnya mengerti dan merespon dengan sangat positif.
Selama masa darurat, hal sulit apa yang dihadapi oleh relawan ABI?
Tidak ada hal yang sulit dan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar
Apa pesan yang akan bapak sampaikan untuk DPP ABI?
Untuk program ke depan dalam masa binaan itu kita punya rencana pindidikan, kesehatan dan ekonomi. Kami ada rencana membuka usaha bersama dengan teman-teman dan ada hubungan juga dengan desa binaan.
Kami sangat bersyukur DPP responsif dari awal gempa hingga kini, baik dalam segi pendanaan, logistik, dan mensupport kami DPW dan DPD. Kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada DPP dan teman-teman di DPW-DPW lain yang sangat membentu kami di masa-masa sulit ini.