Ikuti Kami Di Medsos

Berita

KH. Alawi Al-Bantani: ISIS Bukan Sunni

KH. Alawi Nurul Alam Al Bantani

KH. Alawi Nurul Alam Al Bantani

Sejak video Abu Muhammad al Indonisi yang mengajak warga Indonesia mendukung ISIS dan kebiadaban ISIS di Irak beredar di internet,  Indonesia mulai menaruh perhatian terhadap perkembangan kelompok garis keras ISIS.  KH. Alawi al Bantani, seorang Kiai NU pun getol mengingatkan masyarakat soal bahaya ISIS.

Rabu, 13 agustus, KH. Alawi kembali mengingatkan masyarakat kota Bandung di masjid Agung Bandung. Di awal ceramah beliau langsung membuka kajian dengan pertanyaan kenapa orang-orang menjadi ISIS?

Menurutnya, orang-orang menjadi pendukung ISIS ketika mereka memiliki karakter menyalahkan ibadah orang lain, menghilangkan tradisi, dan berani memvonis kafir siapapun yang tidak sepaham dengannya. Beliau menyebut orang-orang seperti ini sebagai ISIS-ISIS kecil. Orang-orang seperti ini dididik oleh lembaga, ormas, dan pesantren yang dibiayai kerajaan Arab Saudi.

Padahal menurut Allah dalam al-Quran, orang yang bangga dengan pendapat ulama masing-masing telah tersesat. Kiai Alawi juga menegaskan bahwa ISIS bukan Sunni. Hal ini bisa dilihat dari perlakuan mereka di kota Mosul Irak yang penduduknya 80% Sunni. Sejak penyerangan ISIS, Warga Mosul banyak yang mengungsi bahkan sebagian menjadi korban keganasan ISIS.

“Mereka bukan Ahlussunnah, melainkan Khawarij yang diciptakan kerajaan Arab Saudi” tegas Kiai Alawi.

Saat menyinggung Piagam Madinah yang melindungi warga Yahudi dan Nasrani di bawah payung pemerintahaan Islam Rasul, beliau menyesalkan kebiadaban ISIS. “kalau selain Islam harus dibunuh, harusnya Rasul yang melakukannya. Tapi nyatanya mereka diberi hak menjalankan keyakinan masing-masing.”

Selain mengingatkan bahaya ISIS beliau juga menyerukan persatuan umat islam. Ia menyebutkan, jika Sunni dan Syiah dapat bersatu, maka kelompok takfiri akan hancur. “Orang yang adu Sunni dengan Syiah sebenarnya merekalah musuh Sunnah dan Islam,” ujarnya.

Di akhir ceramah, beliau mengatakan bahwa Pancasila mengandung beberapa poin Piagam Madinah yang digagas Rasul. Sambil mengajak masyarakat untuk melaporkan ISIS-ISIS kecil, yakni mereka yang berpaham radikal dan mudah memgkafirkan yang lain, beliau menutup kajian ini dengan mengatakan. “Ini kesempatan kita untuk menjaga kesatuan NKRI. NKRI harga mati! Tidak ada yang namanya khilafah!” ujarnya dengan semangat. (Bahesty)