Berita
Ketua Umum MUI Wonosobo Tekankan Etos Kemanusiaan Universal dalam Islam
Drs. KH. Muchotob Hamzah, MM., Ketua Umum MUI Kabupaten Wonosobo, dalam sebuah diskusi panel bertema “Islam dan Terorisme” yang dihadiri oleh ulama dan cendekiawan Muslim Wonosobo mengatakan bahwa radikalisme bertentangan dengan ajaran agama Islam. Karena ajaran Islam justru menganjurkan kepada pemeluknya untuk berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang latar belakang suku bangsa dan agama. Sehingga konsep jihad dalam Islam adalah sebuah perjuangan untuk mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kehormaan atas dasar nilai-nilai kemanusiaan.
“Sedangkan terorisme sebagai kekerasan politik sepenuhnya bertentangan dengan etos kemanusiaan. Perlu diingat, bahwa agama Islam mengajarkan etos kemanusiaan yang sangat menekankan kemanusiaan universal,” kata KH Hamzah.
Dalam acara yang berlangsung Rabu (3/8) di Pendopo Kabupaten Wonosobo itu Muchotob Hamzah juga menekankan bahwa radikalisme yang dalam bahasa Arab disebut “syiddah at tanatu’” tersebut memiliki arti keras, eksklusif, berpikiran sempit, rigid, serta memonopoli kebenaran. Sehingga Muslim yang radikal adalah orang Islam yang berpikiran sempit, kaku dalam memahami Islam, serta bersifat eksklusif dalam memandang agama-agama lainnya.
“Dengan pengertian itu maka radikalisme bertentangan dengan ajaran Islam,” lanjutnya.
Diskusi panel yang bertujuan merumuskan rekomendasi kebijakan yang akan diteruskan kepada Pemda Wonosobo demi stabilitas daerah itu adalah sebuah acara yang merupakan rangkaian dari acara halal bihalal dan halaqah ulama, zu’ama dan cendekiawan Muslim Indonesia Kabupaten Wonosobo yang diadakan oleh ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) Wonosobo bekerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Wonosobo, DMI (Dewan Masjid Indonesia) Wonosobo, IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) Wonosobo serta Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Wonosobo. (Malik Az/Yudhi)