Berita
Kesyahidan Imam Ali Zainal Abidin
Walid memegang kendali kekuasaan setelah ayahnya, Abdul Malik bin Marwan. Mas’udi menggambarkannya sebagai sosok diktator, bengis, dan zalim. Walid termasuk penguasa yang sangat dendam kepada Imam Ali Zainal Abidin as. Sebab, ia melihat bahwa kekuasaan dan otoritasnya tidak akan berlangsung lancar selama Imam Ali Zainal Abidin as masih hidup.
Imam Ali Zainal Abidin as adalah figur yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap rakyat pada umumnya. Sampai-sampai orang banyak membicarakan pengetahuannya, kefakihannya, dan ibadahnya dengan penuh rasa kagum dan pengagungan. Majelis-majelis banyak menyinggung tentang kesabaran dan seluruh karakter mulianya.
Walid pernah berkata, “Aku tidak dapat tenang selama Ali bin Husain masih hidup di dunia ini.”
Ketika kekuasaan telah berada di tanganya, Walid memutuskan untuk melakukan upaya pembunuhan terhadap Imam Ali Zainal Abidin as. Ia lalu mengirim racun mematikan kepada salah seorang tangan kanannya di Yatsrib dan memerintahkannya meracuni Imam Ali Zainal Abidin as dengannya.
Perintah ini dilaksanakan olehnya hingga menyebabkan ruh Imam yang agung kembali menemui penciptanya setelah sebelumnya beliau menerangi cakrawala semesta ini dengan ilmu pengetahuan, ibadah, dan jihadnya serta keterbebasanya dari hawa nafsu.
Tim A’Lamul Hidayah, Teladan Abadi: Imam Ali Zainal Abidin