Berita
Kepemimpinan & Kearifan Lokal Kunci Sukses Tanggap Bencana
Bencana Longsor Bukit Telagalele, Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang terjadi pada Jumat (12/12) dalam waktu lima menit telah menimbun 35 rumah dan mengubur sekitar 108 Jiwa. Dikabarkan 51 jiwa hingga Senin (15/12) ditemukan dan dinyatakan telah meninggal dunia, sementara 57 lainnya masih dalam pencarian.
Hal tersebut dinyatakan oleh Dr. Sutopo Purwo Nugroho, Msi, APU, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam Konferensi Pers yang dilakukan (15/12) di Kantor BNPB Jakarta Pusat.
Menurut keterangan Sutopo, sejak November lalu, pemerintah daerah di wilayah Indonesia yang rawan bencana, baik banjir ataupun longsor sudah menyatakan masuk siaga darurat bencana.
Dengan kondisi wilayah Indonesia yang cukup rawan terhadap terjadinya bencana longsor ataupun banjir, Sutopo menegaskan dua hal penting yang sangat menentukan terhadap penanganan terjadinya bencana, salah satunya adalah kepemimpinan.
Sutopo mencontohkan pada daerah yang rawan akan terjadinya longsor, sementara terdapat sejumlah penduduk yang berada di sana, maka diperlukan peran seorang pemimpin daerah mensosialisasikan kepada warganya untuk waspada akan datangnya sewaktu-waktu bencana longsor tersebut .
“Kepala daerah mengatur agar masyarakat harus tersosialisasikan akan datangnya bencana longsor,” tegas Sutopo.
Selain kepemimpinan, salah satu faktor yang juga sangat penting agar masyarakat dapat sadar dan tanggap bencana, menurut Sutopo adalah pendekatan kepada masyarakat sesuai dengan kearifan lokal di tempat mereka tinggal.
Sutopo mencontohkan salah satu langkah sukses yang pernah dilakukan oleh Mahasiswa UGM yang melakukan pemetaan sosial terlebih dahulu kepada masyarakat Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Tawangmangu, Jawa Tengah sekitar dua tahun yang lalu. Dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat terlebih dahulu dan kemudian memberikan pengetahuan kepada mereka agar sadar dan tanggap bencana.
“Sehingga kalau hujan deras lebih, katakanlah satu jam, warga dengan kesadarannya akan mengungsi lebih dulu. Pernah kejadian longsor, ya mereka selamat semua,” cerita Sutopo.
Sebab itu, Sutopo menegaskan bahwa salah satu strategi BNPB dalam meningkatkan ketangguhan masyarakat adalah dengan cara menumbuhkembangkan kearifan lokal tempat yang rawan terhadap bencana, baik banjir ataupun longsor. (Lutfi/Yudhi)