Berita
Kepeloporan Syiah dalam Penyusunan Kitab Sejarah Islam
Tentang Orang Pertama yang Menulis di Bidang Sejarah Islam
Ketahuilah bahwasanya orang pertama yang menulis kitab di bidang sejarah Islam ialah Aban ibn Utsman Al-Ahmar; seorang tabi’in yang wafat pada 140 H. Ia telah menulis kitab yang amat tebal yang menghimpun sejarah permulaan Islam, peperangan-peperangan Nabi saw., kejadian-kejadian wafat dan pembangkangan.
Data di atas ini ini telah ditegaskan oleh An-Najasyi di dalam kitab Asma’ Mushannifisy Syi’ah. Ia mengatakan bahwa Aban ibn Utsman pernah menganut mazhab Nawusiyyah, kemudian beralih ke Syi’ah Imamiyah. Ia mempunyai relasi khusus dengan Imam Ja’far Ash-Shadiq a.s. Aban berasal dari kota Basrah, dan tokoh masyarakat di Jilah. Ia tinggal di Kufah dan meninggalkan banyak karangan.
Tentang Orang Pertama yang Menulis di Semua Cabang Sejarah Islam
Ketahulilah bahwasanya orang pertama yang menulis kitab di segenap bidang-bidang sejarah Islam, sejauh riset yang telah dilakukan ialah Hisyam ibn Muhammad ibn As-Saib ibn Bisyr ibn Zaid Abul Munzir Al-Kalbi.
Hisyam telah menulis kitab tentang delapan macam sejarah, pertama adalah sejarah perjanjian. Di dalamnya terdapat bab tentang perjanjian Abdul Muthalib dan Khuza’ah, bab Perjanjian Hilful Fudhul dan Kisah Al-Ghazal, bab Pakta Bani Kalb dan Bani Tamim, bab Perjanjian Bani Aslam dan Quraisy.
Baca juga: Kepeloporan Syi’ah dalam llmu Ushul Fiqih
Kedua, Hisyam juga telah menulis kitab sejarah yang mencakup beberapa bab. Di antaranya ialah bab Berbangga-banggaan Nasab, bab Aneka Bangunan suku Quraisy, bab keutamaan Qois Ghilan, bab Persahabatan, bab Pertikaian, bab Aneka Bangunan Suku Rabi’ah, bab Kunyah, bab Berita-berita Abbas ibn Abdul Muthalib, bab Khotbah Ali ibn Abu Thalib a.s., bab Kemuliaan Qushay ibn Kilab dan Keturunannya di Era Jahiliyah dan Islam, bab Julukan Suku Rabi’ah, bab Julukan Suku Yaman, bab Al-Matsalits, bab An-Nawafil yang memuat adat-adat istiadat suku Quraisy, suku Kinanah, suku Asad, suku Ayad, suku Rabi’ah, suku Yaman dan suku Al-Qodha’ah, bab yang bercerita tentang nama-nama yang terbunuh dari suku kaum ‘Ad, kaum Tsamud, kaum ‘Amaliq, suku Jurhum dan Bani Israil Arab, dan kisah Hujras dan nama-nama kabilah mereka, bab Klaim Ziyad Muawiyah, bab ihwal Ziyad ibn Abih, bab Industri Suku Quraisy, bab Pertikaian, bab Saling Memfitnah, bab Saling Menghujat, bab Saling Menyulut Kerusuhan, bab Raja-raja Suku, bab Raja-raja Kindah, bab Bangunan-bangunan suku Yaman, bab Raja-raja Suku Yaman dari Kabilah Tababi’ah, bab Perpi-sahan keturunan Nizar, bab Perpecahan Suku ‘Idad dan Thasam serta Judais, bab Pelantun Bait Syair Lalu Menis-batkan pada Dirinya, bab Tokoh-tokoh Wanita Quraisy.
Ketiga, Hisyam juga menulis kitab yang menghimpun bab Percakapan Nabi Adam dengan Anak-anaknya, bab Kaum ‘Ad yang Pertama dan yang Terakhir, bab Penyebaran Kaum ‘Ad, bab Ashabul Kahfi, bab Pengangkatan Nabi Isa a.s. dari Bumi, bab Yang Yerkutuk Sebagai Binatang dari Bani Israil, bab Al-Awail, bab Kata Mutiara Humair, bab Ular Adh-Dhahhak, bab Percapakan Burung, bab Ghazyah, bab Bahasa-bahasa Al-Quran, bab Orang-orang yang Berusia Panjang, bab Arca-arca, bab busur panah, bab gigi gergaji, bab agama-agama Arab, bab Penguasa-penguasa Arab, bab Wasiat-wasiat Arab, bab Pedang Arab, bab Kuda Perang, bab Harta Karun, bab Nama-nama
Jawara Arab, bab Kurban, bab Perdukunan, bab Jin, bab Kisra Memungut Jaminan Arab, bab Tradisi yang masih Dianut Jahiliyah dan Sesuai dengan Hukum Islam, bab Ubay ‘Itab Rabi’e ditanya tentang Al-Waish, bab ‘Uday ibn Zaid Al-‘Ibadi, bab Ad-Dausi, bab Percakapan Baihas dan Saudara-saudaranya, bab Marwan Al-Qirth, bab Pedang.
Keempat, Hisyam juga menulis kitab sejarah tentang kedekatan Islam dengan ihwal Jahiliyah. Di dalamnya terdapat bab Kabilah Yaman dan Perihal Pedang, bab Pernikahan Istri-istri Bangsa Arab, bab Delegasi, bab Istri-istri Nabi saw., bab Zaid ibn Haritsah dan Kecintaan Nabi saw., bab Pengantar atas Berita-berita Para Penyair, bab Orang Quraisy yang Bangga dengan Paman-paman dari Ibu, bab Yang Hijrah Bersama Orang Tua, bab Berita-berita Al-Hurr dan Syair-syairnya, bab Pertemuan Jarir dengan Al-Hijah, bab Berita-berita Amr ibn Ma’di Karb.
Baca: Infografis: Kepeloporan Syiah dalam Ilmu AIquran
Kelima, Hisyam juga mengarang kitab tentang sejarah Islam dan Muslimin. Di dalamnya terdapat bab-bab seperti bab Sejarah, bab Sejarah Berita Para Khalifah, bab Sifat-sifat Para Khalifah, bab Pelaku Shalat.
Keenam, Hisyam juga menulis kitab tentang sejarah negeri-negeri. Di dalamnya terdapat bab Negeri-negeri Besar, bab Negeri-negeri Kecil, bab Nama Orang-orang yang Hidup di Dataran Hijaz dan Dusundusun Arab, bab Nama Kawasan-kawasan, bab Sungai-sungai, bab Lalu Lalang, bab Iklim, bab Jual Beli, bab Perjalanan, bab Nasab ‘Ibadain.
Ketujuh, Hisyam juga menulis kitab tentang sejarah syair dan pelbagai peristiwa bangsa Arab. Di dalamnya terkandung bab nama-nama yang tersebut di dalam syair Amr Al-Qois; yaitu nama-nama lelaki, perempuan, nasab mereka, daerah dan kawasan, gunung, sumber air, bab Pelantun syair lalu meng-klaimnya, bab Munzir; seorang raja Arab, bab Dahis dan Paceklik, bab Kehidupan Fazaroh dan Peristiwa Bani Syaiban, bab Peristiwa Suku Dhabab dan Fazaroh, bab Hari Saniyu, bab Al-Kilab; yaitu peristiwa Sanabis, bab Kehidupan Bani Hanifah, bab Kehidupan Qois ibn Tsa’labah, bab Peristiwa-peristiwa besar, bab Musailamah Al-Kadzdzab (pengaku nabi yang
bohong).
Kedelapan, Begitu juga Hisyam menulis kitab tentang sejarah kisah dan percakapan. Di dalamnya terdapat bab Empat Pemuda, bab Percakapan Malam, bab Statemen-statemen, bab Petikan-petikan Kalimat, bab Habib Al-‘Aththar, bab Keajaiban Laut.
Delapan macam cabang sejarah dengan urutan di atas ini berdasarkan data Ibnu Nadim di dalam Al-Ferhrest. Ia sendiri menukil dari tulisan tangan Abul Hasan ibn Al-Kufi. Adapun penguasaan Hisyam atas ilmu Nasab dan karangannya di bidang ini untuk pertama kalinya adalah fakta yang lebih masyhur untuk sekadar disebut di sini. Ibnu Khalkan ketika menyinggung nama Hisyam, mengatakan: “Ia adalah orang yang paling pandai dalam ilmu Nasab. Ia juga salah satu penghafal yang termasyhur”.
Adz-Dzahabi juga mengatakan: “Hisyam telah menghafal seluruh Alquran dalam tiga hari. Ia seorang juru berita dan sangat alim.”
Hisyam wafat pada tahun 206 H.
Masih dari Ibnu Khalkan dilaporkan bahwa karya-karya Hisyam melebihi 150 kitab. Karyanya yang terbaik dan paling banyak dirujuk orang ialah kitabnya yang terkenal dengan judul Al-Jamharah fi a’rifatil Ansab. Sejauh pengetahuan saya, belum ada kitab yang dikarang sebaik itu.
Adapun kitabnya yang berjudul Al-Manzil fin Nasab lebih besar dari Al-Jamharah. Hisyam juga mempunyai kitab Al-Mujaz fin Nasab dan kitab AL-Farid fil Ansab yang ditulisnya untuk Al-Ma’mun, khalifah Abbasiyah, dan kitab Al-Muluki fin Nasab yang ditulis untuk Ja’far ibn Yahya Al-Barmaki. berdasarkan riwayat Ibnu Sa’ad, Hisyam juga menulis kitab Jamharatul Jamharah, sebagaimana dicatat oleh Ibnu Nadim.
Dikutip dari buku karya Ayatullah Sayyid Hasan Ash-Shadr, Peradaban Syi’ah dan Ilmu Keislaman