Berita
Kepala Puslitbang Kemenag RI Tekankan Pentingnya Penelitian dan Dialog
Kepala Pusat Litbang Kemenag RI, Prof. Abdurrahman Mas’ud, Ph.D membuka Pelatihan Data Riset Sosio-Kultural Tingkat Nasional oleh DPP Ahlul Bait Indonesia (ABI) yang dihadiri Ketua Umum ABI, KH. Hassan Alaydrus dan peserta pelatihan dari sejumlah perwakilan DPW ABI seluruh Indonesia di Jakarta, Kamis (5/5).
Dalam sambutannya, Prof. Mas’ud menyatakan bahwa pusat intelektual Islam kini pindah dari dunia Islam karena budaya baca tidak lagi dinomer satukan, meskipun ini adalah perintah pertama dari Allah SWT.
“Perintah baca itu, baik membaca yang tertulis maupun yang tidak tertulis,” ujar Prof. Mas’ud.
Sementara itu berdasarkan penelitian Puslitbang Kemenag RI, dengan segala persoalannya di Indonesia, Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Basyariyah di 34 provinsi memiliki potensi harmonis jauh lebih dahsyat dibandingkan potensi disharmonisnya.
“Maka, potensi kemanusiaan yang harmonis mestinya lebih dikedepankan,” saran Prof. Mas’ud.
Selain itu, hasil penelitian Litbang Kemenag juga mencatat, tahun 2015 nilai kerukunan di Indonesia tergolong tinggi, mencapai 75,36% bahkan di beberapa provinsi ada yang sampai di atas 80%. Penelitian ini kata Prof. Mas’ud dilakukan dalam rangka memperkuat NKRI dan bangsa kita ke depan.
Dia pun menceritakan pengalamannya berinteraksi dengan komunitas dari agama lain di dunia kampus di Amerika Serikat pada saat bulan Ramadhan membuktikan bahwa potensi untuk damai semestinya lebih diberi ruang dan bukan sebaliknya sisi-sisi konflik kemanusiaan yang ditonjolkan.
Menutup paparannya Prof. Mas’ud kembali menekankan pentingnya dialog. Dia menjelaskan bahwa upaya dialog dengan melakukan penelitian bersama akan jauh lebih efektif lagi jika terus dikembangkan.
“Kami optimis dengan penelitian dan dialog peradaban. Jangankan antara kita sesama umat Islam, dengan penelitian dan dialog, antar peradaban pun akan mampu untuk bertemu,” pungkasnya. (Lutfi/Yudhi)