Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Kepada Sejarah

PUISI KEPADA SEJARAH Muhsin Labib

Demi Tuhan awan dan halilintar
Jubahku dipakai gelandangan
Puisiku dibaca orang-orang gila
Rumahku dijarah penyamun sahara
Tamanku dirusak kawanan srigala
 
Siapa rajawali, siapa kurcaci?
Siapa ksatria, siapa pecundang?
Mana samudra, mana gelembung buih?
Mana lelangit, mana lubang ular?
 
Perih, debu di mata
Nyeri, duri di rongga
Sesak, batu di dada
Pangeran tak bermahkota
Sebatang kara
 
Mestikah kutabuh genderang perang?
Niscaya iringan keranda bersambung
Mestikah kuterjang?
Maka jerik penari istana melambung
Mestikah kutari-tarikan pedang?
Dan menara masjid runtuh
 
Aku hela napas
Aku tengadahkan paras
Aku labuhkan marah
Aku patahkan pedang sebilah
Aku serahkan kepada sejarah

Oleh: Dr. Muhsin Labib

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *