Berita
Keimanan Imam Khomeini
Keimanan Imam Khomeini
Petunjuk-petunjuk garis (khat) Imam Khomeini adalah keimanan kepada Allah Swt. Tatkala memaparkan pendangannya atau menyingkap hakikat pemikiran tentang Wilayatul Faqih, yang terdapat dalam al-Quran, akal, sejarah dan metodologi para nabi, kepemimpinan imam suci, serta buku-buku, beliau mendasarkan pandangan serta pendirian sistem Islamnya di atas keimanan kepada Allah Swt keimanan pada yang gaib. Keimanan pada yang gaib, keimanan pada persoalan-persoalan dan perkara maknawi, keimanan pada pertolongan ilahi, keimanan pada ketetapan-ketetapan Ilahi, semua itu tercermin pada diri Imam Khomeini.
Saat kita mengatakan bahwa kita meyakini garis (khat) Imam Khomeini dan mengaku putra-putra dari garis (khat) Imam Khomeini, berarti kita meyakini bahwa pribadi inilah yang telah memanifestasikan hakikat al-Quran dalam perilakunya. Keyakinan terhadap Allah Swt, keimanan pada-Nya dan pada pertolongan Ilahi, serta bentuk keimanan pada-Nya, keimanan pada Dzat Maha Penggerak segala sebab dalam segala hal yang terjadi dalam revolusi, menjadikan beliau hanya melihat kepada Allah Swt.
Baca juga : BPIP: Segera Masukkan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Allah Swt befirman: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (QS. al-Ra’ad: 11)
Keinginan Imam Khomeini adalah mengubah jiwa-jiwa, barulah setelah itu beliau mengubah sistem politiknya. Karenanya, pada 11 Februari 1979, saat rezim Syah lengser, maka itu adalah hasil dari perubahan jiwa dari bangsa Iran. Imam Khomeini telah lebih dulu mendirikan sistem dalam hati-hati serta pikiran-pikiran manusia dan keimanan kepada Islam sebagai hukum, pengatur, pemerintah, dan negara.
Dan keimanan terhadap Allah Swt terebut terefleksikan pada level praktis dan bukan sekadar kecapan lidah. Kemudian datanglah Revolusi Islam dan kemenangan Revolusi Islam sebagai hasil perubahan jiwa bangsa. Inilah persoalan mendasarnya. Karena itu, dalam seluruh orasinya terutama pasca kemenangan Revolusi Islam, Imam Khomeini paling sering mengujarkan kata “Allah” dan “Islam”.
Sayyid Hasyim Haidari
Disadur dari Youtube MaulaTV
Baca juga : Pasukan Kolonial Zionis Serbu Jenin
https://www.youtube.com/watch?v=DIp7AMqiCsk&ab_channel=MaulaTVChannel