Berita
Kang Jalal: Saudi Serang Yaman Bukan Karena Isu Sektarian
Invasi Saudi yang berkongsi dengan Israel, Amerika dan Liga Arab menuai reaksi keras dunia. Puluhan warga sipil, perempuan dan anak-anak telah menjadi korban agresi ini, namun Saudi justru menggunakan dalih sektarian atas invasinya ini.
Alibi Saudi ini banyak dikritik oleh banyak pengamat dan cendikiawan, termasuk oleh Kang Jalal, Anggota DPR RI yang sekaligus Dewan Syuro IJABI. Di sela-sela Seminar Nasioal, “Perlindungan Kebebasan Beragama di Bawah Lindungan Konstitusi” Sabtu (4/4) di Gedung Nusantara DPR RI.
“Kalau alasan mereka mau membela Ahlusunnah melawan Syiah. Itu Palestina dari dulu Ahlusunnah itu. Ndak pernah dibela ama Saudi. Palestina itu Sunni sampai sekarang. Tapi ndak dibela. Kedua, kalau alasannya mau membela pemerintahan yang sah, kenapa Saudi dulu mendukung pemberontak yang menggulingkan Ghadafi? Padahal Ghadafi itu pemerintah yang sah. Kenapa juga sekarang Saudi kirimkan Jabhat Nusrah ke Suriah untuk gulingkan Bashar Assad? Padahal Bashar Assad itu pemerintah yang sah?” kritik Kang Jalal.
“Kita mendukung Yaman. Kita dukung orang-orang Houthi bukan karena mereka Syiah Zaidiyah, tapi karena mereka membela negaranya dari serangan orang-orang asing. Sekiranya Malaysia, Filipina, Thailand menyerbu Indonesia apa kita persoalkan ini Syiah atau Sunni? Kan tidak,” tegas Kang Jalal.
Menurut Kang Jalal, bangkitnya Houthi membela kedaulatan Yaman itu murni karena ingin membela kedaulatan bangsanya. “Houthi itu sendiri dalam pidatonya bilang, kami tak ingin mendirikan negara seperti di Iran, kami tak ingin mendirikan kerajaan seperti di Saudi. Kami ingin mendirikan negara demokratis, yang rakyat disejahterakan apa pun alirannya. Cuma Saudi gak mau itu. Bisa menghancurkan kepentingan negaranya.”
Senada dengan Kang Jalal, ketua IJABI, Syamsuddin Baharuddin juga mengecam keras serangan Saudi ke Yaman ini.
“IJABI mengecam keras agresi Saudi ini. Apa yang dilakukan Saudi jelas pelanggaran atas hak dan kedaulatan negara lain,” ujar Syamsuddin. “Bagi kami ini bukan isu mazhab Sunni dan Syiah sebenarnya. Tapi ini masalah kepentingan politik yang kemudian mengatasnamakan isu Sunni dan Syiah,” tegasnya. (Muhammad/Yudhi)